News

Abmas Budget Tracking untuk Pencegahan dan Penurunan Stunting

Rab, 25 Okt 2023
11:15 am
News

Sorry, no posts matched your criteria.

Share :
Oleh : admin_pdpm   |

Tuban – ITS. Kabupaten Tuban berada pada peringkat delapan besar dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan fenomena tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) berbasis Produk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) SUrabaya yang diketuai oleh Yuni Setyaningsih, S.K.Pm., M.Sc. melakukan pengukuran budget tracking (penelusuran anggaran) terhadap program ketahanan pangan dan gizi yang dilakukan oleh OPD Kabupaten Tuban sebagai bentuk pencegahan dan penurunan prevalensi stunting. Tim Abmas ITS tersebut merupakan gabungan dari dosen Departemen Studi Pembangunan yakni Yuni Setyaningsih, S.K.Pm., M.Sc. dan Aurelius Ratu, S.S., M.Hum bersama dengan dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yakni Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg. dan dosen Departemen Statistika yakni Dr. Setiawan berikut dengan mahasiswa KKN Departemen Studi Pembangunan.

Tim Pengabdian Masyarakat Berbasis Produk ITS melakukan tindak lanjut kegiatan abmas melalui pemaparan hasil pengukuran budget tracking terhadap anggaran yang dialokasikan dan realisasinya untuk menekan prevalensi stunting Kabupaten Tuban. Kegiatan yang dihadiri oleh tim ITS, Bappeda, dan OPD terkait yang bertanggung jawab dalam penurunan prevalensi stunting seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, dan OPD terkait lainnya yang berlangsung secara lancar dengan antusiasme yang tinggi. Masing-masing OPD berpartisipasi aktif dalam membahas terkait hasil dari pengukuran budget tracking yang dipaparkan oleh tim abmas ITS.

Perwakilan Bappeda, Yuliani, S.T., sebagai fasilitator kegiatan pemaparan hasil pengukuran budget tracking membuka kegiatan dengan sambutan, penjelasan maksud, dan tujuan dilakukannya pemaparan hasil. Dilanjutkan sambutan oleh perwakilan tim ITS, Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg. terkait penanganan stunting. “Pendekatan penanganan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif. Penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab satu OPD, tetapi juga multi OPD mempunyai peranan penting dalam hal penurunan stunting”.

Acara inti yakni presentasi pemaparan hasil pengukuran budget tracking yang dilakukan oleh Yuni Setyaningsih, S.K.Pm., M.Sc., sebagai ketua tim abmas ITS sekaligus dosen pembimbing KKN Abmas. Data yang direview dan dianalisis adalah RPJMD,  RKPD, APBD, DPA, LRA, dan LKPJ. Dalam presentasinya, dijelaskan alokasi anggaran terbesar hingga terkecil pada masing-masing OPD dan urusan terkait. Temuan menarik yakni besarnya prosentase realisasi belanja untuk konsumsi rapat dan perjalanan dinas. Agenda selanjutnya yakni sesi tanya jawab dan konfirmasi lanjutan terhadap hasil pengukuran budget tracking yang dipaparkan. Setiap OPD melakukan konfirmasi mengenai besaran alokasi anggaran dan realisasi belanja pada program, kegiatan, sub-kegiatan sampai ekspresi aktivitas yang dilakukan di lapangan. “Kami berusaha melakukan budget tracking sesuai dengan permintaan Bappeda yakni tracking sampai data rekening untuk melihat komposisi anggaran dan ekspresi aktivitasnya”, ujar ketua tim ITS.

Yuliani, S.T. mengungkapkan bahwa adanya kegiatan budget tracking merasa sangat terbantu dan penting dilakukan. “Budget tracking penting karena stunting merupakan isu strategis Kabupaten Tuban yang rumit dalam penanganannya karena banyak pihak yang dilibatkan sehingga tidak bisa instan”. Selain itu, beliau menyadari perlu adanya pembenahan dalam kegiatan perencanaan penganggaran program ketahanan pangan dan gizi. “Perlu membenahi, secara penganggaran besar tetapi hasil survei SSGI 2021-2022 hanya geser 0,2 dari 25,01% menjadi 24,09%”.

Pengukuran budget tracking dilakukan untuk memotret apakah alokasi anggaran sudah efisien atau belum untuk penurunan stunting sehingga dapat menjadi evaluasi dan dasar perencanaan pencegahan dan penurunan stunting kedepannya. Lebih lanjut, ketua tim Abmas Produk ITS menyarankan agar untuk tahun depan OPD melakukan laporan anggaran lebih terstruktur dan konsisten. Selain itu juga diperlukan adanya update  RAD-PG Kabupaten Tuban agar sesai dengan RAN-PG 2021-2024 dan stranas stunting.

Selanjutnya, Bappeda berharap hasil pengukuran budget tracking ini dapat menjadi evaluasi kedepannya untuk melakukan perencanaan alokasi anggaran program ketahanan pangan dan gizi yang lebih efisien sesuai dengan evaluasi budget tracking yang dilakukan tim Abmas ITS.

Latest News

Sorry, no posts matched your criteria.