Sorry, no posts matched your criteria.
Pacitan-ITS. Pemerintah Kabupaten Pacitan berkomitmen dalam menurunkan angka resiko stunting di wilayah Kabupaten Pacitan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan Pemberdayaan Anak (PPKB dan PPPA) Kabupaten Pacitan, Dra. Jayuk Susilaningtyas, MM. dalam sambutan kegiatan FGD dan Penguatan Komitmen Desa Emas (eliminasi stunting) percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pacitan Tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Dinas PPKB dan PPPA Pacitan pada hari Jumat, 23 September 2022. Kegiatan yang berkolaborasi dengan Matching Fund Kedaireka tahun 2022, Forum Rektor Indonesia dan dengan konsorsium perguruan tinggi di Jawa Timur ini dilakukan oleh 22 Universitas di 18 Kabupaten-Kota di Jawa Timur. Ketua Program Desa Emas (eliminasi stunting) sebagai upaya penurunan stunting melalui penguatan 5 pilar di Provinsi Jawa Timur adalah Dr. Siti Rahayu Nadhiroh, SKM., M.Kes. dari Universitas Airlangga Surabaya. Lokasi program Desa Emas meliputi : Kota Surabaya, Mojokerto, Tuban, Kota Malang, Nganjuk, Sumenep, Pasuruan, Malang, Bangkalan, Pamekasan, Jember, Lumajang, Pacitan, Gresik, Bojonegoro, Bondowoso, Jombang dan Probolinggo. Khusus di wilayah Pacitan KKN melibatkan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pacitan yang juga di Supervisi oleh ITS dan STKIP.
Mahasiswa KKN Desa Emas
Jayuk Susilaningtyas menyampaikan menurut hasil studi status gizi Indonesia, prevalensi stunting Indonesia 24%. Angka ini melebihi dari ketentuan yang direkomendasikan organisasi kesehatan dunia (WHO) sebesar 20%. Presiden Republik Indonesia menargetkan prevelansi stunting harus diturunkan menjadi 14% pada tahun 2024. Hal ini membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia. Termasuk keterlibatan perguruan tinggi. Pemerintah Kabupaten Pacitan mendukung adanya KKN Desa Emas ini untuk mempercepat penurunan resiko stunting yang ada di Kabupaten Pacitan.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan penguatan komitmen Desa Emas melalui penandatanganan oleh Kepala Dinas PPKB dan PPPA Pacitan Dra. Jayuk Susilaningtyas, dengan PIC Program Desa Emas Pacitan dari ITS Surabaya Deti Rahmawati, S.IP., MT dan dari STKIP Pacitan Dr. Mukodi. Penandatangan komitmen disaksikan oleh sejumlah kepala desa yang menjadi lokus kegiatan KKN Desa Emas, mahasiswa KKN dan dosen pendamping dari ITS dan STKIP Pacitan.
Penandatangan komitmen penguatan Desa Emas oleh Kepala Dinas PPKB dan PPPA Pacitan
Lokasi KKN Desa Emas di Kabupaten Pacitan terdapat di 10 desa, Desa Bandar, Desa Petung Sinarang, Desa Kasihan, Desa Ploso, Desa Nawangan, Desa Pakis Baru, Desa Penggung, Desa Sempu, Desa Sudimoro dan Desa Kalikuning. Mahasiswa ITS dan STKIP melaksanakan KKN selama 2 minggu. Mahasiswa ITS Surabaya dan STKIP Pacitan sudah mendapatkan pembekalan untuk KKN Desa Emas. Mahasiswa KKN akan melaksanakan kegiatan di desa sesuai dengan timeline yang sudah ditetapkan. Di antaranya melaksanakan FGD dengan stakeholder di desa, observasi dan survei sumber air bersih warga, survei ke keluarga resiko stunting, membuat analisa rumah dataku dan membuat laporan kegiatan KKN. Terdapat 5 Pilar yang telah disusun untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Pilar 1 – Peningkatan Komitmen dan Kepemimpinan Pemerintah Desa/ Kelurahan, Pilar 2- Penguatan dan Pengembangan Sistem, Data, Informasi, Riset, Pilar 3- Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat dalam hal Gizi, Perilaku Sehat, Gotong Royong, dan Kemandirian, Pilar 4- Konvergensi intervensi Spesifik dan Sensitif, melalui pendekatan Kampung Keluarga Berkualitas dan Pilar 5- Ketahanan pangan di tingkat individu, Keluarga, dan Masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan bahan pangan lokal.
Kepala desa lokasi KKN Desa Emas di Kabupaten Pacitan
Kegiatan KKN Desa Emas mahasiswa ITS di bawah koordinasi Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS. Kegiatan ini selaras dengan peta jalan pengabdian masyarakat Pusat Kajian PDPM ITS yaitu pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) yaitu tujuan nomer (1) menghapus kemiskinan, (2) mengakhiri kelaparan, (3) kesehatan yang baik dan kesejahteraan, (5) kesetaraan gender dan tujuan nomer (6) akses air bersih dan sanitasi. Sehingga pembuatan prototipe sarana air bersih diharapkan mampu memberikan akses bagi masyarakat di Pacitan yang akan memiliki efek domini penurunan angka prevalensi stunting. (Sgh).
Sorry, no posts matched your criteria.