Sorry, no posts matched your criteria.
Kiri ke kanan: Wakil Kepala PDPM Dr. Soedarso, Ketua STKIP Pacitan Dr. Mukodi, Kepala PDPM Dr. Sutikno, dan Dosen SP ITS Deti Rahmawati, S.IP., MT.
Surabaya-ITS. Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pacitan bersinergi dalam pengembangan infrastruktur air bersih, sanitasi, dan kesehatan (water, sanitation and hygiene/WASH) di daerah rawan air Provinsi Jawa Timur. Sinergi ini dituangkan dalam nota kesepahaman bersama yang akan diajukan dalam penelitian program Matching Fund Kedaireka. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Desa Emas (elminasi stunting) melalui penguatan lima pilar. Kegiatan ini dihadiri Kepala Pusat Kajian PDPM Dr. Sutikno, M.Si dan Ketua STKIP Pacitan Dr. Mukodi.
Kepala Pusat Kajian PDPM Dr. Sutikno, M.Si. menyampaikan berdasarkan hasil dan evaluasi kegiatan Desa Emas Tahun 2022 banyak daerah yang membutuhkan pengembangan sarana air bersih, sanitasi dan kesehatan (WASH). Terutama kabupaten dan kota yang rawan air. Seperti di Kabupaten Pacitan, Tuban, Probolinggo dan Mojokerto. Pengembangan sarana WASH ini sebagai bagian dari percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024. ITS dan STKIP akan mengajak Pemda lokasi sasaran sebagai mitra dalam kegiatan ini. Kabupaten yang akan diajak sebagai mitra adalah Kabupaten Pacitan, Tuban, Probolinggo, Mojokerto, Magetan, Pamekasan dan Banyuwangi.
Ketua STKIP Pacitan Dr. Mukodi menyampaikan bahwa di daerah pegunungan dan pesisir seperti Kabupaten Pacitan membutuhkan sarana air bersih, sanitasi dan kesehatan. Daerah ini terutama yang akses dengan pusat pemerintah kabupaten cukup jauh. Seperti di Kecamatan Nawangan. Masih ada desa-desa yang kesulitan sarana air bersih dan sanitasi. Dr. Mukodi juga akan mengajak perguruan tinggi lokal di kabupaten sasaran kegiatan untuk bersama dan bersinergi dalam pengembagan sarana air bersih, sanitasi dan kesehatan.
Kegiatan ini selaras dengan peta jalan pengabdian masyarakat Pusat Kajian PDPM ITS yaitu manajemen tata kelola pemerintah daerah. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDG’s) yaitu tujuan nomer (1) tanpa kemiskinan, tujuan nomer (3) kehidupan sehat dan sejahtera, tujuan nomer (6) air bersih dan sanitasi layak, tujuan nomer (10) berkurangnya kesenjangan dan tujuan nomer (16) kota dan pemukiman yang berkelanjutan. (Sgh).
Sorry, no posts matched your criteria.