ITS Membantu Mengukur Ketimpangan Ekonomi Kabupaten Tuban Tahun 2023
Tuban, 7 Agustus 2024 – Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS telah melakukan Laporan Antara dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Tuban. Dalam acara ini, Ketua PDPM, Dr. Sutikno, M.Si., Dr. Setiawan, MS. beserta tim yang terdiri dari Novianti Ika Sari, S.Si., M.Si., dan Nur Suci Romadhloni, S.M., memaparkan laporan antara mengenai ketimpangan wilayah di Kabupaten Tuban. Ketimpangan wilayah adalah ukuran ketidakmerataan pembangunan yang terjadi dalam sebuah wilayah, yang dapat diukur dengan Indeks Williamson (IW). IW menggunakan indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan jumlah penduduk sebagai data dasar dalam perhitungannya. Pada tahun 2022, IW Kabupaten Tuban yang dihitung pada tahun 2023 mencapai angka 0,98, masuk dalam kategori tinggi. Untuk mengetahui perkembangan ekonomi di Kabupaten Tuban pada tahun 2023, dilakukan analisis Indeks Williamson dan PDRB tingkat kecamatan.
Dr. Sutikno memberi paparan Laporan Antara Penyusunan Indeks Williamson Kabupaten Tuban
Data PDRB Jawa Timur tahun 2023 disajikan dengan PDRB ADHB sebesar Rp 2.953,55 triliun dan PDRB ADHK sebesar Rp 1.844,8 triliun. PDRB Kabupaten Tuban sendiri sebesar Rp 81,86 triliun, yang merupakan 2,77 persen dari total PDRB Jawa Timur, dengan pertumbuhan ADHB sebesar 8% dan ADHK sebesar 4% pada tahun 2023. Wilayah Segitiga Emas & Gresik memberikan kontribusi sebesar 13,69 persen terhadap total PDRB Jawa Timur, dengan kontribusi terbesar dari Kabupaten Gresik, diikuti oleh Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Lamongan. Selama lima tahun terakhir, laju pertumbuhan ekonomi di kawasan Segitiga Emas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2023 dicapai oleh Kabupaten Gresik sebesar 4,62%, dan terendah oleh Kabupaten Bojonegoro sebesar 2,47%.
Struktur ekonomi Kabupaten Tuban tahun 2023 menunjukkan bahwa sektor usaha yang memberikan kontribusi terbesar adalah Industri Pengolahan (C) sebesar 30,7%, diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A) sebesar 18,5%, serta Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (G) sebesar 14,1%. Sektor usaha dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Transportasi dan Pergudangan (H) sebesar 10,6%, Jasa Lainnya (R,S,T,U) sebesar 10,51%, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (I) sebesar 8,69%. Saat ini, data tersebut masih dalam proses validasi untuk memastikan keakuratan dan ketepatan laporan. Laporan akhir akan disusun setelah semua data terverifikasi dengan baik.
Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Tuban dan PDPM ITS bertujuan untuk menyusun dokumen Indeks Williamson Kabupaten Tuban Tahun 2023. Saat ini, survei telah dilakukan dan data sedang dalam tahap validasi untuk memastikan ketepatan dan akurasi laporan ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ketimpangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi, diharapkan langkah-langkah strategis dapat diambil untuk mengatasi ketidakmerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tuban. Laporan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk terus mengawasi dan memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial di Kabupaten Tuban, demi mencapai pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB)/sustainable development goals (SDG’s), yaitu tujuan nomer (1) menghapus kemiskinan, tujuan nomer (2) menghapus kelaparan, tujuan nomer (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, tujuan nomer (9) infrastruktur, industri dan inovasi, tujuan nomer (10) mengurangi ketimpangan, tujuan nomer (11) kota dan komunitas yang berkelanjutan dan tujuan nomer (17) kemitraan dalam mencapai tujuan.
Reporter: Untsa Shafwatu.
Redaktur: Nvi.
Tuban-ITS. Selasa, 3 Desember 2024 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakar
ITS Membantu Mengukur Ketimpangan Ekonomi Kabupaten Tuban Tahun 2023 Tuban, 7 Agustus 2024 – Pusat Kajian Potensi Daerah
Tuban – ITS. Tim Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyampaikan