Surabaya, 9 September 2024 – Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Group melaksanakan program lanjutan berupa pelatihan budi daya kepiting soka dan perancangan konsep apartemen kepiting untuk kelompok nelayan di Kawasan Surabaya dan Gresik. Pelatihan ini bertujuan untuk dapat membina dan mengembangkan keterampilan warga mengenai budi daya kepiting serta inovasi desain tempat pemeliharaan kepiting, yang disebut apartemen kepiting. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh 30 warga dari 3 kelompok nelayan. Yaitu kelompok nelayan Romokalisari, kelompok nelayan Tambak Osowilangun dan kelompok nelayan Tenggulunan (Gresik).
Kegiatan pelatihan ini dipandu oleh Putri Nadiatul Kusna selaku Master of Ceremony yang dimulai pada pukul 09.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Corporate Secretary PT. Terminal Teluk Lamong Syaiful Anam. Sambutan yang diberikan diisi dengan urgensitas sebuah inovasi dalam budidaya kepiting soka, khususnya dalam hal peningkatan produktivitas dan keberlanjutan. Sambutan berikutnya dari Sugiharto Staf Penrliti Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM). Sesi pertama pelatihan ini diberikan oleh ibu Nova Maulidina Ashuri, S.Si., M.Si., selaku tenaga ahli dari Departemen Biologi ITS. Ibu Dina memberikan dan memaparkan materi terkait budidaya kepiting, dimulai dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, pemeliharaan, proses molting, hingga pemanenan. Materi pertama yang diberikan berisi tentang manfaat dan peluang dari budidaya kepiting soka, karena bagian tubuhnya yang lunak dapat memberikan hasil nilai jual yang tinggi. Bagian tubuh yang lunak dari kepiting soka dapat dikonsumsi keseluruhan termasuk cangkangnya, sehingga tidak ada bagian yang dibuang. Kemudian, lebih dijelaskan kembali terkait pemilihan dan pemeliharaan bibit, karena untuk mendapatkan hasil panen yang unggul juga diperlukan bibit yang terbaik. Pemilihan bibit yang baik dapat dilakukan dengan mengamati ciri morfologi dan perilaku dari kepiting bakau. Bibit unggul yang telah didapatkan perlu dilakukan aklimitasi terlebih dahulu unutuk proses adaptasi ke lingkungan baru. Hal ini dilakukan supaya kepiting dalam kondisi optimal dan tidak dalam pengaruh stress lingkungan. Ibu Dina sempat menjelaskan saat pemberian materi, kalau kepiting yang dalam pengaruh stress lingkungan dapat menyebabkan durasi molting yang lama atau bahkan dapat mengalami kegagalan molting. Oleh karena itu, diperlukan metode dan cara pemeliharaan optimal dalam budidaya kepiting soka.
Pada sesi kedua diberikan oleh Saudara Krisna dari Biologi ITS tentang konsep apartemen kepiting. Konsep apartemen kepiting merupakan sebuah rancangan inovatif untuk tempat pemeliharaan kepiting bakau yang dirancang supaya lebih efisien dan ramah lingkungan. Rancangan apartemen ini disusun dengan struktur bertingkat yang memungkinkan kepiting bakau dapat tumbuh dalam ruang yang lebih teratur. Adanya struktur ini dapat meminimalisir resiko dari sfat kanibalisme kepiting dan mempermudah proses pemanenan. Dalam pembuatan apartemen kepiting diperlukan 3 rancangan dasar berupa wadah (box) pemeliharaan, sistem sirkulasi air vertikal, dan sistem pompa filtrasi air. Pada dasarnya dalam pembuatan apartemen kepiting ini dapat memanfaatkan barang bekas seperti jerigen sebagai wadah kepiting. Kemudian, wadah jerigen tersebut disusun secara vertikal pada rak yang terbuat dari bahan galvalum. Rancangan sistem air vertikal menggunakan konsep gaya gravitasi, dimana air mengalir kebawah dan dipompa kembali keatas. Oleh karena itu, konsep ini memungkinkan air untuk dapat mengaliri semua wadah (box) kepiting. Pada bagian paling bawah rak, terdapat sebuah kolam atau tanki penampungan air yang dilengkapi dengan lapisan bahan filter yang berfungsi untuk membersihkan air yang mengalir.
Memasuki sesi ketiga yang dipandu oleh Pak Sugi terkait RAB (Rancangan Anggaran Belanja) untuk setiap kelompok nelayan. RAB yang dibuat nanti dapat digunakan untuk membuat 100 unit box pemeliharaan beserta apartemen kepiting. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi terbuka. Pada sesi ini para warga berkesempatan untuk menyampaikan saran, masukan, pertanyaan, dan umpan balik dari narasumber.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Nelayan Budi Daya Kepiting melalui Media Apartemen Kepiting ini selaras dengan peta jalan pengabdian masyarakat Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yaitu pengentasan kemiskinan, pengelolaan lingkungan dan kawasan serta pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB)/sustainable development goals (SDG’s) yaitu tujuan nomer (1) menghapus kemiskinan, tujuan nomer (2) menghapus kelaparan, tujuan nomer (3) kehidupan sehat dan sejahtera, tujuan nomer (5) kesetaraan gender, tujuan nomer (8) pekerjaan layak dan pertumuhan ekonomi, tujuan nomer (10) berkurangnya kesenjangan, tujuan nomer (14) ekosistem lautan, dan tujuan nomer (17) kemitraan dalam mencapai tujuan.
Reporter: Auky, Krisna, Nadia, dan Yuri.
Red: Har.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) bekerja sama menyelenggarakan Pelatihan Deepening Desa BRILiaN Tahun
Surabaya, 9 September 2024 – Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Surabaya, 8 Agustus 2024 – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM