Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) bekerja sama menyelenggarakan Pelatihan Deepening Desa BRILiaN Tahun 2024 dengan tema Tata Ruang Desa. Program ini merupakan lanjutan dari inisiatif pemberdayaan bagi alumni peserta Desa BRILiaN Tahun 2020-2023. Desa BRILiaN adalah program pemberdayaan desa berupa pendalaman materi pelatihan soft-competency dan hard-competency. Tujuan program ini adalah menjadikan desa – desa binaan BRI sebagai role model pengembangan desa lainnya di Indonesia. Program “Desa BRILiaN” telah diikuti oleh 3.178 desa yang aktif tergerak berinisiatif dan berkomitmen untuk maju melalui program “Desa BRILiaN”.
Pelatihan Tata Ruang Desa diselenggarakan pada Hari Senin 7 Oktober 2024 secara daring. Pelatihan ini diikuti oleh 200 perwakilan desa dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Surabaya, Malang, DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Lampng, Medan, Banjarmasin, Makassar, Denpasar, Jayapura, Jogjakarta, Padang, Manado dan Palembang. Narasumber pertama adalah Ir. Putu Rudy Setiawan, M.Sc. tenaga ahli perencanan tata ruang ITS. Putu Rudy menyampaikan materi mengenai perencanaan perdesaan. Materi ini berisi pengenalan perencaaan desa, produk perencanaan desa, teknis perencanaan desa dan penyusunan produk perencanaan desa. Prinsip perencanaan desa adalah pastisipatif, holistik dan komprehensif, berkesinambungan, keterpaduan, keadilan, keseimbangan, transparansi dan akuntabilitas. Dari prinsip ini, dibuat prioritas perencanaan desa yang meliputi pengembangan potensi kawasan desa, penyelesaian masalah kawasan desa dan memperkuat kearifan lokal.
Narasumber kedua adalah Dr. Hertiari Idajati, ST., M.Sc. tenaga ahli perencanaan pariwisata dan lingkungan ITS. Ida menyampaikan studi kasus penyusunan masterplan Desa Sumberwaru di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Penyusunan masterplan desa dimulai dengan menyusun profil desa. Kegiatan ini dilaksanakan dengan observasi kondisi desa, wawancara dengan stakeholder dan participatory mapping. Kemudian dilaksanakan analisa data. Data yang dianalisa dari hirarki wilayah, penggunaan lahan, proyeksi kebutuhan infrastruktur, keterjangkauan fasilitas, kapasitas SDM, kelembagaan desa, APBDesa, rantai tata niaga, daya dukung dan kebutuhan teknologi serta analisa pengembangan pariwisata. Semua data ini dianalisa secara komprehensif dengan metode analisa SWOT. Hasil analisa SWOT didiskusikan dengan pemerintah desa dan warga melalui forum FGD. Hasil FGD ini sebagai acuan rencana program pembangunan desa. Program pembangunan desa ini akan diukur dan dipantau melalui indikator capaian. Sehingga bisa diukur target, capaian dan dampaknya.
Kegiatan perencanaan tata ruang desa ini selaras dengan peta jalan pengabdian masyarakat Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yaitu pengembangan wilayah berkelanjutan, pengentasan kemiskinan dan pengembangan UMKM. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB)/sustainable development goals (SDG’s) yaitu tujuan nomer (1) menghapus kemiskinan, tujuan nomer (5) kesetaraan gender, tujuan nomer (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan tujuan nomer (17) kemitraan dalam mencapai tujuan. (Har).
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) bekerja sama menyelenggarakan Pelatihan Deepening Desa BRILiaN Tahun
Surabaya, 9 September 2024 – Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Surabaya, 8 Agustus 2024 – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM