Tuban-ITS. Selasa, 3 Desember 2024 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakar (PDPM) Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) telah menyelesaikan kajian mendalam terkait analisis komponen garis kemiskinan dan strategi pengendalian di Kabupaten Tuban. Kajian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Tuban memiliki 171.237 penduduk miskin, atau 14,36% dari total populasi, dengan garis kemiskinan (GK) sebesar Rp488.131 per kapita per bulan pada tahun 2024. Meski angka tersebut masih di bawah provinsi dan nasional, Tuban menempati urutan kelima dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Timur.
Dr. Sutikno, M.Si. menyampaikan paparan akhir Garis Kemiskinan
Selain itu, indeks kedalaman kemiskinan Tuban sebesar 1,95 dan indeks keparahan kemiskinan sebesar 0,39 menempatkan kabupaten Tuban masing-masing di urutan ketujuh tertinggi di Jawa Timur. Faktor-faktor utama yang memengaruhi garis kemiskinan yang disusun oleh garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan non makanan di Tuban antara lain peningkatan populasi, peningkatan harga kebutuhan pokok, serta pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil. Kajian ini juga mengidentifikasi akar permasalahan kemiskinan, seperti tingginya pernikahan dini, tinginya mansyarakat miskin pada usia produktif yang tidak bekerja, kurangnya lapangan kerja yang sesuai dengan kualifikasi, adanya inflasi, ketidakstabilan supply bahan pokok, pola konsumsi masyarakat, dan disparitas pendapatan antar wilayah.
Tim ITS yang diketuai oleh Kepala PDPM Dr. Sutikno, M.Si.sekaligus Tenaga Ahli Statistika dan Tenaga Ahli Studi Pembangunan Yuni Setyaningsih, S.PKm., M.Sc., menyampaikan beberapa rekomendasi strategis untuk mengatasi kemiskinan di Tuban. Rekomendasi tersebut meliputi pengendalian pertumbuhan penduduk melalui peningkatan kualitas penduduk dan program keluarga berencana, stabilisasi harga bahan pokok melalui pengendalian inflasi dan pemenuhan pasokan saat lonjakan permintaan, serta pembukaan lapangan kerja bagi usia produktif. Selain itu, disarankan pula penguatan keterampilan kerja berbasis teknologi dan digitalisasi ekonomi untuk mendorong transformasi ekonomi yang berkelanjutan.
Kajian ini diharapkan menjadi pedoman bagi pemerintah Kabupaten Tuban dalam menekan peningkatan Garis Kemiskinan, seiring upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Tuban. Kegiatan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) / sustainable development goals (SDG’s) yaitu tujuan nomer (1) tidak ada kemiskinan, tujuan nomer (3) kehidupan sehat dan sejahtera, tujuan nomer (11) kota dan komuntias berkelanjutan dan tujuan nomer (17) kemitraan dalam mencapai tujuan (VF)
Tuban-ITS. Selasa, 3 Desember 2024 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakar
ITS Membantu Mengukur Ketimpangan Ekonomi Kabupaten Tuban Tahun 2023 Tuban, 7 Agustus 2024 – Pusat Kajian Potensi Daerah
Tuban – ITS. Tim Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyampaikan