Dilansir laman lipi.go.id tentang profesi pustakawan, menyebutkan bahwa hingga saat ini predikat pustakawan masih mengalami keretakan makna serta masih dipandang sebelah mata dibanding dengan profesi lainnya seperti guru, dokter, pengacara, dan lain-lain. Karenanya dibutuhkan peran dari pustakawan itu sendiri untuk mengubah predikat negative tersebut baik melalui prestasi, inovasi, dan kreasi.
Sumbangsih untuk memperjuangkan profesi pustakawan agar mendapat pengakuan secara utuh oleh lingkungan tidak hanya dirasakan oleh pustakawan senior, calon-calon pustakawan diantaranya mahasiswa Vokasi UNAIR pun merasakan hal tersebut.
Selasa, 01 Oktober 2019. Perpustakaan ITS menerima kunjungan dari 77 mahasiswa D3 Ilmu Perpustakaan –UNAIR dengan didampingi oleh 2 dosen dan Kepala Departemen (Kadep) Fakultas Vokasi UNAIR, Dessy Harisanty. S.Sos., MA.
“ kami sangat berterima kasih karena Perpustakaan ITS mau menerima kami, kunjungan ini adalah dalam rangka untuk menambah wawasan mahasiswa terhadap layanan dan fasilitas di Perpustakaan, juga merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan” terang Dessy sebelum memulai Tour Library.
Agenda kunjungan dipusatkan langsung pada tur perpustakaan, sehingga tidak banyak teori yang diberikan melainkan langsung disampaikan dengan melihat atau mencoba langsung dari layanan atau fasilitas yang dimaksud. Untuk mempermudah dan agar apa yang disampaikan selama tur perpustakaan bisa terserap secara maksimal, mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing kelompok didampingi oleh 2 pustakawan Perpustakaan ITS.
Tur Library dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mahasiswa PSP Vokasi Unair, selama tur mereka tidak hanya aktif bertanya terkait fasilitas, layanan, koleksi, serta program-program yang ada di Perpustakaan ITS. Isu-isu terkait profesi pustakawan dan rasa ingin tahu mereka agar bisa melahirkan pustakawan berpredikat baik dan menjadi kebanggaan masyarakat pun mereka sampaikan.
“Saya baru tahu ternyata pekerjaan pustakawan memang tidak sekedar penunggu buku, saya ke depannya ingin sekali bisa seperti pustakawan di ITS ini yang menurut saya sudah berkompetensi dan bisa memberikan layanan prima untuk penggunanya. serta saya juga ingin melakukan brenchmarking ke perpustakaan-perpustakaan di luar negeri agar saya bisa mengadopsi cara mereka bagaimana menjadi pustakawan yang “berkualitas”. Ungkap Nabita, salah satu mahasiswa setelah Tour Library berakhir. (NRL)
Perpustakaan ITS – Keberhasilan sebuah penelitian tidak lepas dari kolaborasi yang solid antar berbagai pihak. Hal ini terbukti dari
Suasana semangat menyelimuti Perpustakaan ITS pada Kamis (31/10/2024) saat pelaksanaan penilaian program 5S+S bertema K3L. Empat tim unggulan Perpustakaan
Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat inovasi baru lagi terkait layanan bebas pustaka yang dirancang untuk mempermudah mahasiswa
Surabaya (14/10/2024) – Perpustakaan ITS kembali menjadi pusat aktivitas pembelajaran kreatif mahasiswa melalui kegiatan screening film yang diselenggarakan oleh