Peserta training pelatihan uji DNA Babi dengan metode RT-PCR
Surabaya — Salah satu metode pengujian kehalalan produk yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) adalah deteksi berbasis molekuler biologi yaitu Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Untuk membekali para trainer uji kehalalan produk terkait metode tersebut, Pusat Kajian Halal (PKH) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng PT Biotek Prima Indoplus dalam kegiatan Training of Trainer, Selasa (20/6).
Diketahui bahwa teknik RT-PCR atau PCR secara kuantitatif ini dapat mendeteksi keberadaan materi genetikan yang diinginkan. Dalam hal ini, ingin dianalisis adanya materi genetik DNA babi pada sampel. Adapun untuk sampel yang diuji pada pelatihan deteksi produk halal (pangan dan kosmetik) ini antara lain adalah daging sapi, daging babi, gelatin, maskara dan lipstik. Pelatihan dimulai dengan persiapan mengenai prinsip dasar deteksi produk halal dengan RT-PCR.
Lebih lanjut, turut dilakukan ekstraksi DNA berbagai sampel tersebut secara manual dan otomatis. Kegiatan diakhiri dengan diskusi terkait hasil penggunaan kit RT-PCR dan interpretasi data analisisnya. Salah satu trainer, Fauzan Agra, menyebutkan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi trainer untuk dapat mengoperasikan RT-PCR dengan tepat. Kepala PKH ITS, Prof Setiyo Gunawan ST PhD IPM pun berharap dapat diproduksi reagen oleh peneliti dalam negeri karena reagen yang digunakan saat ini masih impor.
– Pendaftaran peserta penyelia halal batch XI telah resmi dibuka oleh Lembaga Pelatihan Jaminan Produk
– East Java Halal Industry Festival telah resmi dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Pj
– Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 telah resmi dibuka oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto