Tahun ini, 12 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS didanai oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristendikti) RI. Dari 148 PKM terdanai yang peroleh ITS, 12 diantaranya berasal dari departemen PWK yang terdiri dari delapan PKM- Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) dan empat lainnya merupakan PKM-Pengabdian Masyarakat. Departemen PWK ITS merupakan penyumbang PKM-PSH terbanyak se-ITS.
Adjie Pamungkas,ST M Dev Plg PhD, Kepala Departemen PWK ITS dalam acara Kick off PKM PWK ITS mengutarakan ucapan selamat kepada tim mahasiswa yang berhasil lolos PKM didanai Kemenrsitekdikti. Menurut Adjie, hal ini merupakan pencapaian yang cukup membanggakan bagi departemen PWK, pasalnya ajang PKM ini merupakan ajang keilmiahan bergengsi skala nasional.
“Departemen PWK selalu rutin menyumbangkan medali bagi ITS. Mulai dari juara harapan, medali perak hingga emas. Senior kalian sudah membuktikan bahwa departemen PWK ITS berkontribusi terhadap kemenangan ITS. Maka kalian juga harus bisa,” tandasnya. Dalam menggarap PKM, Pria berkaca mata tersebut menegaskan bahwa mahasiswa harus bekerja cerdas. Selain itu juga bekerja bersama dalam tim untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Departemen PWK akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung seluruh tim agar bisa lolos ke Pimnas. Mulai dari ruangan kelas, pendampingan dan segala hal yang bisa menunjang semangat,” tutunya.
Pada acara kick off ini juga dihadiri oleh Putu Gde Ariastita ST MT selaku tim pendamping PKM ITS yang juga dosen Departemen PWK ITS memberikan tips pada mahasiswa dalam mengerjakan PKM. “Dalam pengerjaan PKM yang terpenting adalah kemajuan dari penelitian, untuk kreativitas sudah terjamin yang lolos PKM didanai memiliki nilai kreatif tinggi,” ucapnya. Bagi PKM Penelitian Sosial Humaniora dan Penelitian Eksakta luaran yang dibutuhkan membutuhkan paten dan artikel berupa jurnal maupun seminar. “PKM yang digarap pendanaan ini harus benar dan kompetitif, memiliki state of the art yaitu penjelasn metodologi dan permasalahan yagn diangkat dalam penelitian,” terang pria yang akrab disapa Aris tersebut.
Selain hal tersebut, Aris juga mengingatkan agar semua tim dengan rutin melaksanakan bimbingan, pendampingan dan pengisian logbook. “Dengan mengisi logbook secara rutin dan teratur, maka tim juga belajar profesional terkait tanggung jawab yang diberikan,” tutupnya. (jel)
Lihat daftar mahasiswa yang lolos disini.
Tertarik dengan program Double Degree URP ITS-Curtin University, Australia? Jangan lewatkan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan Patricia Kelly, In-country
Departemen PWK ITS akan mengadakan kuliah tamu dengan topik “Pelaksanaan Penanggulangan Bencana di Indonesia” yang akan dibawakan oleh Prof.
Post Views: 488