Jakarta – Sebanyak 21 Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH) akan jalani program Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) tahun 2024. RKI merupakan kolaborasi riset yang bersifat multi dan lintas disiplin.
Tujuan utamanya untuk meningkatkan jumlah publikasi jurnal bereputasi internasional yang terindeks Scopus atau Web of Science. Direktorat Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia (UI) menjelaskan bila fokus riset akan mencakup berbagai bidang prioritas sains, teknologi, dan sosial humaniora.
Baik sektor pangan, energi, kemandirian, kesehatan, transportasi, pertahanan dan keamanan, agro maritim, pariwisata, digital diplomasi, hingga sosial humaniora.
Ada 21 PTN-BH yang tergabung dalam program RKI 2024, yaitu:
Selain itu, ada pula kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta institut riset luar negeri atau perguruan tinggi luar negeri.
Selama pelaksanaannya, ada tiga skema yang bisa dipilih peserta RKI 2024, yaitu:
Skema ini merupakan kolaborasi dari 21 PTN-BH di mana salah satu kampus menjadi host penelitian. Sedangkan anggotanya terdiri dari minimal dua peneliti dari PTN-BH yang berbeda.
Seluruh peserta harus memiliki program riset yang sedang berjalan, memiliki rekam jejak riset serta fasilitas riset untuk pelaksanaan. Nantinya mereka akan menyusun proposal penelitian yang bisa ditulis dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris.
Untuk dana selama program berlangsung berasal dari masing-masing PTN-BH. Host bisa mengajukan usulan dana minimal Rp 250 juta dengan rincian Rp 100 juta dari kampus host dan Rp 75 juta dari masing-masing mitra.
Skema ini memungkinkan kolaborasi ini antara 21 PTN-BH dengan BRIN dengan host peneliti berasal dari salah satu kampus PTN-BH. Sedangkan mitranya berasal dari PTN-BH berbeda minimal 2 orang dan BRIN minimal 1 orang.
Proposal penelitian bisa ditulis dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris sesuai pedoman Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) Kemendikbudristek. Untuk dana program peneliti dari kampus host bisa mengajukan usulan dana minimal Rp 250 juta.
Karena anggaran hibah disediakan dari masing-masing lembaga, maka mitra PTN-BH dan BRIN dapat mengalokasikan dana minimal Rp 75 juta. Sebagai alternatif, mitra BRIN juga bisa memberikan alokasi dana riset dalam bentuk komitmen in-kind.
Seperti dua skema sebelumnya, peserta RKI juga bisa melakukan kolaborasi riset dengan institut riset luar negeri atau perguruan tinggi luar negeri. Namun, host dari peneliti utamanya berasal dari PTN-BH.
Mitra kegiatan dalam riset ini minimal 2 peneliti dari salah satu PTN-BH berbeda dan 1 peneliti luar negeri dan/atau 1 peneliti dari BRIN. Total anggaran hibah juga disediakan dari masing-masing PTN-BH dengan usulan dana minimal Rp 300 juta.
Rincian dana tersebut berasal dari perguruan tinggi utama sebesar Rp 150 juta dan mitra-mitra lainnya mengalokasikan minimal Rp 75 juta. Sebagai alternatif, BRIN atau institut riset luar negeri/kampus luar negeri bisa memberikan dana riset dalam bentuk komitmen in-kind.
Terkait informasi pendaftaran memang hingga saat ini belum ada kabar terbaru. Namun mengacu pada RKI 2023, pendaftaran akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret mendatang.
TANGGAL 1 Maret 2024 merupakan hari istimewa dan penting bagi kalangan akademisi atau peneliti perguruan tinggi negeri badan hukum
Jakarta – Sebanyak 21 Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH) akan jalani program Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) tahun 2024. RKI merupakan kolaborasi
Kampus ITS, ITS News — Kiprah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di bidang penelitian kian menggaung melalui gelaran Riset