Kembangkan Potensi Wisata melalui Pelatihan Story Telling di Desa Sembalun

Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang diberkati dengan destinasi wisata yang menakjubkan, salah satunya adalah Gunung Rinjani yang megah. Wilayah Rinjani di Nusa Tenggara Barat menawarkan keindahan alam yang luar biasa, dengan gunung-gunung yang menjulang tinggi, pantai yang memikat, dan air terjun yang menakjubkan. Ini memberikan pengalaman yang mendebarkan bagi pendaki Gunung Rinjani dan atraksi budaya yang kaya bagi wisatawan yang mencari interaksi dengan masyarakat setempat.

Di kaki Gunung Rinjani terletak Desa Sembalun, yang membanggakan keindahan alam dengan tanah yang subur ideal untuk pertanian, terutama perkebunan kopi yang menghasilkan kopi asli Sembalun yang disebut “Kopi Nasajang”. Di Sekawan Sejati, pengunjung dapat menjelajahi flora dan fauna yang beragam, kagum pada air terjun yang indah, dan mengunjungi tempat wisata yang menarik yang dikenal sebagai “Batu Bedil,” di mana penduduk setempat percaya batu itu mengeluarkan suara seperti tembakan.

Kecamatan Sembalun memiliki potensi besar dengan lokasinya yang strategis di kaki Gunung Rinjani, menyediakan tanah yang subur untuk berbagai tanaman seperti sayuran, kopi, dan beras merah unik Sembalun yang berkembang subur di daerah yang sangat produktif. Tanah subur ini juga memungkinkan pertumbuhan kopi berkualitas tinggi, termasuk Kopi Nasajang yang terkenal. Meskipun sebagian besar petani kopi Sembalun hanya menjual biji kopi tanpa mengolahnya, satu petani yang beruntung menerima pelatihan untuk mengolah kopi menjadi produk siap minum. Namun, popularitas Kopi Nasajang masih terbatas karena hanya ada satu petani yang bisa menghasilkan produk jadi, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar.

Untuk menggali potensi penuh pariwisata Desa Sembalun, Workshop Storytelling telah diselenggarakan bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Kecamatan Narmada, Kecamatan Sembalun, dan Akademi Pariwisata Mataram (STP Mataram). Workshop ini, yang diadakan pada tanggal 24-25 Januari 2023 di STP Mataram, bertujuan untuk menjelajahi manfaat penceritaan, potensi seni Lombok sebagai materi promosi pariwisata, dan identifikasi narasi emosional untuk kegiatan kreatif.

Workshop akan diadakan oleh pembicara terkemuka, termasuk Prof. Noel Scott, Dr. Made Suyasa, dan Aise Kim, dengan fasilitasi oleh Dr. Agnes Tuti Rumiati. Pada hari pertama workshop, peserta akan diberi pengetahuan melalui presentasi Prof. Noel Scott tentang “Inisiatif KetangguhanMasyarakat: Co-creation of Sustainable Food and Forest Tourism.” Diskusi akan berpusat pada teknik memperoleh keuntungan melalui penceritaan untuk menarik wisatawan, pentingnya branding unik dalam paket pariwisata, dan strategi untuk meningkatkan partisipasi wisatawan dalam kegiatan, dengan contoh implementasi dari berbagai negara seperti Australia dan China.

Dr. Made Suyasa akan memberikan wawasan tentang “Potensi Budaya Lombok sebagai Materi Promosi Pariwisata,” menyoroti elemen-elemen budaya yang dapat dikembangkan untuk promosi pariwisata, termasuk sistem kepercayaan, organisasi masyarakat, pengetahuan, bahasa, seni, mata pencaharian, dan teknologi. Sesinya menekankan pendekatan dinamis yang diperlukan dalam pengembangan sektor pariwisata.

Hari kedua workshop akan berfokus pada pembuatan naskah penceritaan, termasuk penulisan naskah, storyboard, dan presentasi. Peserta akan mempresentasikan karya mereka, yang akan dievaluasi oleh Prof. Noel Scott, Aise Kim, dan Dr. Agnes. Peserta akan menerima umpan balik langsung tentang metode pengembangan strategis dan memiliki kesempatan untuk bertanya kepada evaluator secara interaktif. Hari tersebut akan diakhiri dengan evaluasi presentasi, dan penghargaan akan diberikan kepada peserta dengan tampilan terbaik.

Workshop tentang penceritaan ini menjanjikan untuk mengungkap potensi Desa Sembalun dan meningkatkannya sebagai pusat pariwisata yang berkembang.