Kampus ITS, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan pelatihan bagi para pemuda Desa Krecek, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan upaya mencapai tujuan budaya desa adaptif sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 18.
Ketua tim Abmas, Dr Eng Shade Rahmawati ST MT menjelaskan, dalam mewujudkan tujuan tersebut, camat setempat memberikan arahan untuk menggunakan pendekatan perencanaan bawah–atas (bottom-up planning). Pendekatan strategi ini dimulai dari masyarakat yang berperan aktif terhadap pembangunan dengan menyesuaikan strategi dan kebijakan dari pemerintah.
Tentu sebagai agen penggerak dan perubahan, generasi mudalah yang dibutuhkan perannya saat ini. Karena mereka yang nantinya akan menjadi motor penggerak dari program pembangunan berkelanjutan. “Maka dari itu, tim Abmas mengadakan pelatihan agar para pemuda memaksimalkan potensi dengan keahlian masing-masing di desa ini,” ujarnya.
Shade mengemukakan bahwa mayoritas pemuda Desa Krecek yang telah menyelesaikan pendidikannya akan lanjut mencari pekerjaan di luar desa. Padahal, ia dan tim Abmas menginginkan agar mereka bisa berkembang dengan memanfaatkan potensi yang sudah ada di daerahnya tanpa harus keluar desa.
Tim Abmas yang berisikan sepuluh mahasiswa Departemen Teknik Kelautan angkatan 2020 ini, menggandeng Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) Desa Krecek. Pelatihan dimulai dengan pendidikan dan pelatihan remaja. Pada materi ini mencakup pembelajaran tentang aspek kearifan lokal, potensi masyrakat desa tersebut, dan potensi diri.
Kemudian, para pemuda-pemudi dari usia sekitar 14 hingga 21 tahun ini melanjutkan pelatihan bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKB3A). “Materi ini bermanfaat untuk meningkatkan wawasan pemuda dalam aspek kearifan lokal, potensi masyarakat desa, juga potensi diri,” ulas doktor lulusan Hiroshima University ini.
Setelah menjalani serangkaian kegiatan, peserta melakukan kegiatan pasca pelatihan berupa pendampingan dalam mengembangkan potensi diri. Para peserta dilibatkan ke dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, salah satunya adalah mengoordinasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PIKR Desa Krecek sendiri. “Kegiatan pasca pelatihan di antaranya dalam bentuk pendampingan berupa sosialiasi waspada narkoba dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS),” terangnya.
Terakhir, Shade berharap agar pelatihan yang berlangsung sejak 20 Agustus lalu ini dapat menjadi jalan pembuka terhadap peluang kerja sama dari pihak lain dalam rangka mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Desa Krecek. “Semoga mereka langsung menerapkan ilmu yang sudah diajarkan pada pelatihan,” tandas Dosen Departemen Teknik Kelautan ini. (*)
Reporter: ion8
Redaktur: Fatima Az Zahra
Sumenep, ITS News –Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengirimkan tim dosen Departemen Arsitektur untuk melakukan survei rumah sehat bagi
Yogyakarta, ITS News – Budidaya ikan merupakan aspek yang potensial untuk dikembangkan guna mendukung eduwisata di Desa Sumbersari, Kabupaten Sleman. Menyokong
Batu, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengawali salah satu kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abmas) dengan tema Pemberdayaan