Sorry, no posts matched your criteria.
Kampus ITS, ITS News – Menyorot isu kesenjangan gender yang masih kerap terjadi, ITS gelar Guest Lecture Series (GLS) on SDGs yang mengangkat poin kelima dari Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai kesetaraan gender. Bekerjasama dengan ITS Global Engagement (GE), kegiatan ini turut menghadirkan Dr Rafidah Abd Karim dari University of Teknologi MARA sebagai pembicara.
Berlangsung Senin (28/11), di Ruang IE-109 di Departemen Teknik dan Sistem Industri, Rafidah mengawali sesi dengan membeberkan berbagai dampak yang terjadi akibat pandemi yang menyerang dunia. Dampak tersebut terjadi di berbagai sektor di antaranya perubahan iklim, kesehatan, pendidikan, defisit nutrisi, dan kesenjangan ekonomi. Dampak negatif yang terjadi ini ternyata turut menghambat perkembangan SDGs.
Karenanya, perempuan berkacamata tersebut meyakini bahwa adanya poin kesetaraan gender dapat membantu mengatasi masalah yang terjadi melalui penghapusan diskriminasi pada perempuan. Lebih lanjut, poin ini juga mendukung perempuan untuk memiliki hak yang sama di dunia pendidikan, serta menjawab tantangan bahwa perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk memimpin.
Namun melihat kondisi saat ini, doktor asal Malaysia tersebut menyebutkan bahwa masih banyak terjadi kesenjangan antargender. Misalnya, banyaknya stigma mengenai pekerjaan tertentu di mana laki-laki dianggap lebih mempu melakukannya. Kondisi tersebut menyebabkan para perempuan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Padahal menurutnya, adanya kesempatan yang sama bagi perempuan dalam berbagai aspek akan turut membantu perkembangan ekonomi. Pada lingkup perguruan tinggi, Rafidah meyakini bahwa stigma kesenjangan antargender tersebut sudah jauh lebih baik dibanding di masyarakat. “Seperti halnya laki-laki, perempuan juga memiliki potensi besar dalam perkembangan kemajuan global,” tegas Rafidah.
Perempuan yang juga aktif dalam beberapa kegiatan dari United Nation (UN) Women tersebut menambahkan, tercapainya goals UN pada SDGs kelima ini dapat mendukung poin-poin SDGs yang lain. Seperti halnya, poin SDGs 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDGs 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur, SDGs 10 Berkurangnya Kesenjangan, dan SDGs 11 Kota dan Permukiman Berkelanjutan.
Di akhir sesi, Rafidah mengutarakan apresiasinya kepada ITS yang telah membuat kegiatan untuk mendukung SDGs, terutama poin kelima mengenai kesetaraan gender. Ia mengungkapkan, sosialisasi tersebut penting agar mahasiswa dapat menghilangkan isu kesenjangan antargender di sekitar mereka. “Adanya kesetaraan gender dapat membantu UN untuk dapat segera merealisasikan program SDGs yang lain ke depannya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Mifda Khoirotul Azma
Redaktur: Raisa Zahra Fadila
Sorry, no posts matched your criteria.