Kampus ITS, Seatrans News — Departemen Teknik Transportasi Laut (DTTL) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan dari rombongan Ministry of Infrastructure and Water Management of Netherland di gedung perkuliahan barunya pada Kamis (12/3). Pernah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Belanda melalui NUFFIC pada 2012, kali ini departemen berjuluk Seatrans ini kembali bekerjasama dengan dua institusi asal negeri kincir angin tersebut, STC-BV dan CINOP.
“Pemerintah Belanda begitu banyak berkontribusi terhadap perkembangan departemen ini (Seatrans, red),” tandas Kepala DTTL, Dr. -Ing. Ir. Setyo Nugroho. Ucapan terima kasih berkali – kali ia ucapkan atas hibah program Capacity Building yang diselenggarakan melalui NUFFIC sejak tahun 2012.
Dosen yang juga pernah menempuh pendidikan di Belanda tersebut menambahkan, program yang diselenggarakan melalui Netherlands Initiative for Capacity Development in Higher Education (NICHE) ini tak hanya berfokus pada penyusunan kurikulum saja, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia di DTTL.
Program hibah berjudul “Capacity Building in Marine Transportation and Logistics Education and Research at ITS” tersebut dilaksanakan oleh konsorsium beberapa lembaga pendidikan tinggi dan industri terkemuka di Belanda. Pihak yang terlibat diantaranya adalah STC BV (sebagai ketua konsorsium), Erasmus University Rotterdam (EUR), Rotterdam University of Applied Science (RUAS) dan Panteia.
Berjalan selama empat tahun, program tersebut berfokus pada sepuluh program yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia bidang teknik transportasi laut. Kesepuluh program tersebut adalah Vision, Strategy and Roadmap, Income Generating Unit, Professional Network, Organizational Structure, Study Programmes, Learning Organization, Research Programme, Leadership and Governance, Library and Laboratory dan Teaching and Research Capacity.
Tak lama setelah program tersebut berakhir di tahun 2016, pada pertengahan tahun lalu, Seatrans ITS kembali digandeng Belanda melalui STC-BV (institusi pendidikan dan pelatihan bidang maritim & logistik di Belanda) serta CINOP (institusi konsultan kurikulum dan pendidikan di Belanda). “Kerjasama tersebut adalah membentuk sebuah Konsorsium Internasional untuk mengembangakan pendidikan vokasi kemaritiman di Indonesia,” jelas Ketua DTTL yang akrab disapa Setyo tersebut.
Konsorsium tersebut dibentuk untuk mengembangkan kurikulum pendidikan vokasi kemaritiman yang akan diimplementasikan di Politeknik Pelayaran Surabaya (PPS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Melanjutkan kerjasama, pada Kamis (12/3) bertempat di Rektorat ITS, Seatrans bersama STC-BV dan CINOP memperbaharui nota kesepahaman (MoU) dan akan memberikan berbagai pelatihan terkait implementasi kurikulum pada PPS dan PPNS.
Setelah penandatanganan MoU tersebut, rombongan yang dipimpin oleh Her Excellence Cora van Nieuwenhuizen bertandang ke gedung perkuliahan baru DTTL yang akan segera diresmikan esok (13/3) tersebut. Ibarat bersua dengan kawan lama, civitas akademika DTTL dan rombongan dari Belanda tersebut saling bertukar cerita dan kesan.
Tidak berhenti di situ, Setyo mengaku dengan terjalinnya berbagai rangkaian kerjasama, Departemen Teknik Transportasi Laut semakin matang dan berkembang. Bahkan, hingga tahun ini DTTL turut membantu pendirian departemen yang serupa di beberapa perguruan tinggi di Indonesia Timur. “Peran kami kini meningkat, tidak hanya menerima tapi juga turut membantu perguruan tinggi lain menjadi lebih bagus,” ungkapnya.
”Harapannya semoga kerjasama ini membawa manfaat tidak hanya untuk Departemen Teknik Transportasi Laut atau ITS, tetapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia,” tandas Setyo.(dnr/yus)
Gedung Perkuliahan Departemen Teknik Transportasi Laut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Seatrans News – Departemen Teknik Transportasi Laut,
Kampus ITS, SEATRANS News – Dalam menunjang kegiatan pembelajaran di Departemen Teknik Transportasi Laut, diadakan kunjungan kuliah lapangan yang
Bertajuk Seatrans Super Sailing (Triple S) Reborn, kegiatan tahunan Departemen Teknik Transportasi Laut ini kembali hadir setelah 2 (dua)