Gedung Research Center ITS, Himaseatrans — Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Kelautan (SENTA) kembali digelar. Merupakan gelaran yang ke-19, kali ini SENTA mengangkat tema Transforming Maritime Technology for Fair and Sustainable Development in the Era of Industrial Revolution 4.0. Bertempat di Gedung Research Center ITS, seminar yang membahas perkembangan teknologi maritim ini dihelat selama dua hari sejak Kamis (5/12).
Mengawali seminar, Dr Eng IGN Sumanta Buana, ST, MEng, Ketua Panitia SENTA 2019 menyatakan bahwa seminar tahunan yang telah menjelma sebagai konferensi internasional ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peneliti dan insinyur teknologi maritim untuk dapat saling bertukar informasi, ide, dan hasil penelitian. “Terdapat sepuluh sub-tema yang akan dibahas dalam SENTA tahun ini,” ungkapnya. Kesepuluh sub-tema tersebut adalah Ship Design and Shipbuilding, Ship System and Machinery, Maritime Logistics, Shipping, Port, Maritime Manufacturing Industry, Ocean Energy, Coastal and Natural Resources Management, Marine Tourism, Maritime Security and Defence.
Dekan Fakultas Teknologi Kelautan, Prof Ir Achmad Zubaydi, MEng, Phd ditemani oleh Ketua Panitia SENTA 2019, Dr Eng IGN Sumanta Buana, ST, MEng, memukul gong tanda dimulainya SENTA 2019
Berbicara mengenai perkembangan teknologi tentunya tak lepas dari inovasi. Dr Bambang Setiadi, IPU, Ketua Dewan Riset Nasional menyatakan bahwa inovasi lah yang mendorong perkembangan teknologi. Mengutip Edward Robert, ia menyampaikan bahwa inovasi merupakan hal simpel yang didapatkan dari sebuah invensi yang dikomersialkan.”Inovasi bukanlah sekadar riset, tapi harus dikomersialkan,” tegasnya.
Ketua Dewan Riset Nasional, Dr Ir Bambang Setiadi, IPU, ketika menyampaikan pentingnya inovasi dalam perkembangan teknologi maritim indonesia pada SENTA 2019
Mengacu pada Global Innovation Index, Bambang, begitu ia akrab disapa, bertutur bahwa Indonesia berada pada peringkat 85 dari 126 negara dalam hal inovasi. Hal tersebut dinilai sangatlah rendah untuk ukuran negara sebesar Indonesia. Untuk itu, ia menyatakan bahwa perlu sekali dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan suatu inovasi. “Pada tahun 2025, diharapkan Indonesia dapat membangun ekonomi berbasis inovasi,” harapnya.
Dr Hang Sub Urm, Wakil Presiden Eksekutif Institut Penelitian dan Pengembangan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) Korea Selatan, juga turut menyampaikan fokusan perkembangan teknologi maritim saat ini. Bertajuk Current and Future Ship Technology, ia menyampaikan tiga poin utama yang saat ini menjadi fokusan serta peluang dan tantangan perkembangan teknologi maritim saat ini. Ketiga hal tersebut adalah dekarbonisasi, transformasi digital, dan teknologi pertahanan.
Dr. Hang Sub Urm, Excecutive Vice President Institut Penelitian dan Pengembangan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan ketika menyampaikan fokusan utama perkembangan teknologi maritim saat ini
Dekarbonisasi, seperti yang telah disebutkan, berkaitan dengan beberapa regulasi baru yang bertujuan untuk keberlanjutan lingkungan. Hal ini menuntut para peneliti, insinyur, dan inovator untuk dapat menyelesaikan pengurangan emisi yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar pada kapal. Selanjutnya, Dr Urm juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam teknologi perkapalan. “Smart ship dengan fitur autonomous ship yang memungkinkan kapal dapat berjalan tanpa dikemudikan oleh nahkoda sudah mulai dikembangkan,” tambahnya.
Dengan diperhatikannya kedua hal diatas, maka teknologi perkapalan yang berkelanjutan akan berkembang pesat sehingga dapat menunjang kepentingan nasional dalam menjaga ketahanan energi, pertahanan nasional, dan juga untuk memenuhi kebutuhan pasar pada sektor energi. (jurnalis19/yus)
Para Pembicara Kunci, Sivitas Akademika Fakultas Teknologi Kelautan ITS, dan para peserta SENTA 2019 berfoto bersama di Auditorium Gedung Research Center ITS
Gedung Perkuliahan Departemen Teknik Transportasi Laut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Seatrans News – Departemen Teknik Transportasi Laut,
Kampus ITS, SEATRANS News – Dalam menunjang kegiatan pembelajaran di Departemen Teknik Transportasi Laut, diadakan kunjungan kuliah lapangan yang
Bertajuk Seatrans Super Sailing (Triple S) Reborn, kegiatan tahunan Departemen Teknik Transportasi Laut ini kembali hadir setelah 2 (dua)