Tulisan ini akan bercerita mengenai salah satu sosok inspiratif, mahasiswa berprestasi Departemen Teknik Transportasi Laut. Adalah Septia Ratna Sari, mahasiswa asal Nganjuk yang berhasil mengumpulkan segudang prestasi. Lahir dan dibesarkan di sebuah kabupaten yang berjarak 123 km dari Surabaya, mahasiswa ini pernah memegang beberapa jabatan penting di UKM Maritime Challenge, BEM ITS, dan tentunya HIMASEATRANS.
Seperti mahasiswa lainnya, ia juga sempat mengalami masa yang tidak mudah sebagai mahasiswa baru. Berbagai kesulitan di awal dialami oleh mahasiswa yang akrab disapa Septi ini. Seperti masih terbawa kehidupan SMA, menjalani masa-masa pengkaderan, dan susah membagi waktu. Sibuk di beberapa kepanitiaan dan organisasi kala itu tak lantas membuatnya menolak ajakan temannya dalam mengikuti sebuah kompetisi ilmiah. Dari sinilah awal mula Septi berkecimpung di bidang keilmiahan yang berhasil membawanya hingga ke Paris, Perancis.
Dengan hanya bermodal “asal-asalan” ingin membantu temannya kala itu, alumnus SMAN 1 Kertosono Nganjuk ini berhasil mengantarkan timnya mendapat penghargaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Dari situ ia semakin tertarik dengan kompetisi keilmiahan, hingga kemudian berlangganan menyabet gelar juara. Mulai dari Juara 1 LKTI UNESA 2017, Juara 3 Poster di UNESA tahun 2017, sempat berjaya di Singapura dengan penghargaan Merit Award di Green Wave of Environmental Care Competition 2017, hingga akhirnya yang paling berkesan, yakni Juara 1 Poster dan Juara 3 Lomba Paper dari lembaga IEOM Society International La Defense di Paris satu tahun yang lalu.
Bersama tiga orang temannya, dimana dua diantaranya berasal dari Departemen Teknik Perkapalan ITS dan satu orang dari Departemen Teknik Komputer ITS, ia memulai perjuangan menuju Perancis. Didampingi oleh seorang dosen dari Departemen Teknik Industri yang ia panggil dengan sebutan Pak Budi, perjuangan menuju Perancis tidaklah mudah. Setelah berhasil menjadi salah satu dari 15 tim dari cabang lomba poster yang berhasil lolos ke Perancis, jalan yang dilaluinya tidak serta merta mulus.
Sesampainya di Perancis, ia merasa semakin sulit. Ia menyampaikan bahwa saingan terberat kala itu berasal dari Monterrey University. “Perjuangannya bisa sampe menyalip yang lain itu, kami kayaknya jago ngeles, perbanyak doa kala itu, kami sudah merasa sangat hopeless,” jawabannya ketika ditanya tentang suasana ketika memasuki ruangan perlombaan kala itu.
Dengan tim Nomousco, ia berinovasi untuk membuat Autonomous Container Crane. Mahasiswi kelahiran 1996 ini mendapat ide dari Terminal Teluk Lamong, ia dan tim kemudian berpikir untuk membuat alat yang menerapkan prinsip otomasi, atau disebut dengan autonomous, yang bisa juga digunakan dan difungsikan di bagian dermaga namun dengan konsep crane.
Proses promosi ide karyanya beserta tim tersebutlah yang ia rasa paling berkesan. “Waktu presentasi di depan Pak Dekan dan Pak Tri, presentasi untuk cari sponsor, sampai dapat jamuan di Ruang Rektor,” jelasnya. Keberangkatannya ke Perancis juga tidak mudah, ia harus mondar-mandir mengurus visa seorang diri. Beruntungnya saat di Paris, ia juga mendapat dukungan dari alumni ITS yang memancing motivasi untuk terus bersemangat dan tidak putus asa.
Dalam setiap perjuangannya meraih prestasi, ia menyatakan bahwa ia percaya Tuhan selalu memberikan sesuai persepsi umatnya, jadi sebisa mungkin ia berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan tanpa meragukan kehendak Tuhan. “Dari situ aku selalu berekspektasi tinggi dengan pencapaianku dan aku juga berusaha untuk mendapat apa yang aku ekspektasikan pada diriku sendiri,” tuturnya.
Septia Ratna Sari (foto ke-2 dari kiri)
Penulis: M. Hanif Ikhlas S.A. & Ryanditya Nabil P. Editor: Yusri Rahmatul I.
Gedung Perkuliahan Departemen Teknik Transportasi Laut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Seatrans News – Departemen Teknik Transportasi Laut,
Kampus ITS, SEATRANS News – Dalam menunjang kegiatan pembelajaran di Departemen Teknik Transportasi Laut, diadakan kunjungan kuliah lapangan yang
Bertajuk Seatrans Super Sailing (Triple S) Reborn, kegiatan tahunan Departemen Teknik Transportasi Laut ini kembali hadir setelah 2 (dua)