Pentingnya sektor kemaritiman bagi bangsa Indonesia telah disadari sepenuhnya oleh para founding fathers ITS. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya Fakultas Teknik Perkapalan pada awal berdirinya ITS (1960) bersama-sama dengan Fakultas Teknik Elektro dan Fakultas Teknik Kimia disamping 2 (dua) fakultas yang telah ada sebelumnya yaitu Fakultas Teknik Sipil dan Fakultas Teknik Mesin. Sejak saat itu, Teknik Perkapalan ITS turut memberi warna dalam perkembangan industri kemaritiman di Indonesia.
Dalam perkembangannya, berdasarkan kebutuhan dan karena peraturan, Fakultas Teknik Perkapalan berubah menjadi Fakultas Teknologi Kelautan yang terdiri atas 3 (tiga) jurusan yaitu: Jurusan Teknik Perkapalan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal (1982) dan Jurusan Teknik Kelautan (1983).
Pada tahun 1992, Ir. Tri Achmadi, Ph. D (salah satu dosen di Jurusan Teknik Perkapalan) sepulangnya dari menempuh pendidikan S3 di Newcastle Upon Tyne University UK, mengusulkan untuk membuka bidang studi (bidang keahlian) baru di Teknik Perkapalan, yaitu bidang Transportasi Laut. Bidang studi (keahlian) yang telah ada di Jurusan Teknik Perkapalan saat itu adalah Konstruksi dan Kekuatan Kapal, Hidrodinamika Kapal, Perancangan Kapal dan Produksi Kapal.
Namun ide untuk membuka bidang keahlian baru yaitu Transportasi Laut di Jurusan Teknik Perkapalan belum dapat direalisasikan karena kurangnya jumlah dosen dengan minat yang sama dan juga karena keterbatasan fasilitas jurusan. Oleh karena itu, untuk memulai mengenalkan bidang keahlian Transportasi Laut kepada mahasiswa dan juga dosen di Jurusan Teknik Perkapalan, dibukalah laboratorium baru yaitu Laboratorium Perancangan Kapal dan Transportasi Laut yang diketuai oleh Ir. Setijoprajudo, M.SE. (salah satu dosen Jurusan Teknik Perkapalan yang juga mendalami bidang transportasi laut) dan beranggotakan Ir. Tri Achmadi, Ph.D. Pada saat itu, bentuk pengenalan bidang transportasi laut kepada para mahasiswa dilakukan dengan menawarkan mata kuliah pilihan yaitu Mata Kuliah Sistem Transportasi Laut.