Bumi memberikan energi dan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup yang ada di dalamnya tanpa henti, namun penghematan energi penting untuk dilakukan guna mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan memberi manfaat bagi lingkungan. Upaya penghematan dan pengefektifan energi di kampus ITS didukung oleh penelitian dan pengembangan dari berbagai pusat penelitian dan unggulan, meliputi energi solar panel, energi biomass (biogas dan pembangkit listrik tenaga sampah) hingga biodiesel. Adapun pengaplikasian Smart Building yang diterapkan pada gedung-gedung di kampus ITS untuk memaksimalkan efisiensi energi bangunan.
Peralatan Penghematan Energi ITS
ITS melakukan upaya dalam penghematan energi di lingkungan kampus dengan menggunakan peralatan hemat energi, seperti penggunaan lampu Light Emitting Diode (LED) pada beberapa tempat seperti di taman, selasar ruang, beberapa ruang pertemuan dan Gedung Riset.
Penggunaan lampu dengan sensor cahaya juga terlihat di beberapa sudut kampus, juga lampu sensor gerak dilakukan di beberapa tempat yakni selasar beberapa departemen dan Gedung Riset. ITS juga menggunakan timer untuk pengaturan lampu dan Air Conditioner (AC).
Sumber energi terbarukan di ITS
ITS mengembangkan sumber energi terbarukan di lingkungan kampus untuk memenuhi kebutuhan energi di area kampus, salah satunya dengan panel surya yang digunakan di beberapa tempat.
Pembuatan biogas juga dilakukan oleh ITS berbahan dasar kotoran sapi yang diproduksi oleh Departemen Fisika.
Smart Building
Dalam mendukung kemajuan dalam bidang teknologi, baik dalam kegiatan akademik maupun non akademik, ITS menerapkan konsep Smart Building di beberapa gedung yang digunakan.
Smart building tersebut terdapat pada Gedung Riset ITS, Gedung Rektorat, Gedung Departemen Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Teknik Industri, dan Teknik Elektro.
Ruang perpustakaan dan ruang baca Departemen Teknik Sipil menggu- nakan natural lighting. Gedung tersebut didesain dengan konsep terbuka sehingga cahaya dapat masuk dan men- gurangi penggunaan listrik.
ITS juga memberikan perhatian pada pengurangan beban panas dalam ruangan sehingga menggunakan konsep double skin facade di gedung perpustakaan. Natural ventilation terdapat di ruang belajar asrama, gedung olahraga ITS, kantin pusat, masjid Manarul llmi dan beberapa laboratorium ITS. Gedung – gedung tersebut didesain dengan menggunakan jendela-jendela besar untuk pertukaran udara.