Jatim Newsroom – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim), Hudiyono, mengikuti Rapat Koordinasi Kolaborasi Satu Data Indonesia (SDI) dan Pojok Statistik, Selasa (14/6/2022) di Kantor Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS Jatim).
Rapat yang diinisiasi oleh BPS Jatim ini dihadiri oleh sekitar 20 orang, terdiri dari tim Diskominfo Jatim, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, dan Departemen Statistika Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya. Forum ini digelar dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip SDI dan menjalankan amanat program Pojok Statistik ITS.
Langkah yang akan dilakukan adalah berupa kolaborasi program SDI dengan Pojok Statistik ITS. Pihak ITS akan menurunkan mahasiswa-mahasiswanya ke para produsen data untuk mengidentifikasi data, metadata, dan rekomendasi kegiatan statistik sektoral yang diperlukan.
Kadis Hudiyono menekankan pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membangun ekosistem Satu Data Jawa Timur. “Regulasi sudah oke, dari BPS juga sudah sangat oke, SDM yang belum oke. Kita butuh banyak kaki, butuh banyak SDM pendukung kalau kita ingin lari dengan Satu Data Jatim,” tegasnya.
Hal kedua yang digarisbawahi adalah terkait infrastruktur. “Adek-adek mahasiswa ITS yang akan diterjunkan nanti juga bisa melaporkan bagaimana kondisi infrastrukturnya, misal apakah komputernya mumpuni atau tidak. Nanti BPS bisa melaporkan pada Ibu Gubernur,” kata Hudiyono.
Persoalan manajemen atau tata kelola juga menjadi perhatian. Hudiyono menerangkan, jika dikaitkan dengan konsep “Petik, Olah, Kemas, Jual”, perlu dibicarakan di mana ranah mahasiswa ITS, BPS, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Perlu dibicarakan, apakah kehadiran mahasiswa nantinya cukup di tataran teknis atau operasional saja, ataukah juga bisa melaporkan di tataran manajemen. Apakah ITS cukup di ranah petik dan olah saja, kemudian selanjutnya di BPS atau seperti apa,” tutur Hudiyono.
Regulasi yang mengatur kolaborasi Satu Data dan Pojok Statistik juga dibahas oleh Kadis Kominfo Jatim. “Kehadiran kawan-kawan mahasiswa itu harus dikenal para Kadis dulu. Maka, regulasi teknis itu penting supaya para Kadis nantinya memiliki pemahaman yang sama dengan kehadiran mashasiswa itu,” ungkap Hudiyono.
Bahkan, lanjut Hudiyono, keberadaan Pojok Statistik di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perlu disiapkan. “Perlu dimonumenkan, misal dalam bentuk banner dll. Jadi semua Kadis wajib memberi ruang untuk Pojok Statistik ITS yang dikelola mahasiswa,” pesannya.
Ia pun mengapresiasi inisiasi BPS dan ITS untuk terus membangun ekosistem Satu Data Jatim. “Padahal di provinsi lain belum, jadi saya berikan apresiasi. Mudah-mudahan keinginan kita ini menjadi doa bersama bagi masyarakat Jatim. Apalagi, percepatan informasi itu adalah satu-satunya strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (idc/s)
#satu data #BPS Jatim #pojok statistik #ITS Surabaya (sumber)
Post Views: 742
Panduan Lengkap Klik Disini Post Views: 708
READ MORE CLICK FOR ADMISSION Post Views: 634