Sumenep – Nelayan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, kini memiliki harapan baru berkat inovasi teknologi dari Tim Kosa Bangsa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tim yang diketuai oleh Prof. Nur Cahyadi ini menggelar program pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan Angghas melalui penerapan teknologi lampu LED multicolor dan Low Cost GNSS (Global Navigation Satellite System).
Desa Lobuk, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Sumenep, selama ini menjadi salah satu sentra perikanan tradisional di Jawa Timur. Namun, keterbatasan teknologi membuat nelayan sulit meningkatkan produktivitas. Inovasi lampu LED multicolor, yang diaplikasikan pada bagan nelayan, diharapkan dapat menjadi solusi untuk menarik lebih banyak ikan, terutama saat malam hari.
Sebagai langkah awal, pelatihan pemanfaatan lampu LED pada bagan telah diberikan kepada para nelayan setempat. Eksperimen dilakukan di Pantai Matahari dengan pemasangan tiga bagan di jarak 150 meter dari garis pantai. Selain itu, Prof. Subchan dari Departemen Matematika ITS bersama tim dari Departemen Sistem Perkapalan juga memasang solar panel untuk memastikan nelayan dapat menggunakan penerangan optimal saat menangkap ikan di malam hari.
“Kami berharap teknologi ini dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan mendukung kesejahteraan mereka,” ujar Prof. Nur Cahyadi.
Pengembangan UMKM Lokal
Program ini juga melibatkan Tim Halal ITS, yang memberikan pelatihan sertifikasi halal bagi BUMDes Pelangi Nusantara Lobuk. BUMDes ini selama ini berfokus pada pengolahan hasil produksi nelayan angghas dan pemasaran produknya. Pelatihan ini bertujuan agar produk olahan ikan mereka lebih kompetitif di pasar yang lebih luas.
Kepala BUMDes Pelangi Nusantara menyambut positif pelatihan ini. “Dengan sertifikasi halal, kami yakin produk olahan ikan Desa Lobuk dapat menembus pasar yang lebih besar,” ujarnya.
Kolaborasi ITS dan Universitas Wiraraja
Dalam kegiatan ini, ITS juga berkolaborasi dengan Universitas Wiraraja. Kerja sama ini memperkuat upaya pengembangan masyarakat Desa Lobuk dengan melibatkan berbagai keahlian lintas disiplin.
“Kegiatan ini merupakan bukti nyata kolaborasi perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir,” kata salah satu perwakilan Universitas Wiraraja.
Dengan berbagai inovasi dan pelatihan yang diberikan, Desa Lobuk diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis teknologi. Langkah ini juga mencerminkan komitmen ITS dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat melalui riset dan inovasi yang aplikatif.
Desa Lobuk, yang terletak di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, merupakan desa mandiri dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai
Desa Lobuk merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Meskipun telah meraih predikat desa mandiri
Sumenep – Nelayan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, kini memiliki harapan baru berkat inovasi teknologi dari Tim Kosa