Ketua tim peneliti : Dr Eng Yeyes Mulyadi ST MSc
Mitra Pengembang :
Mitra Pengguna :
Deskripsi :
Saat ini, di Indonesia telah banyak dikembangkan struktur budidaya ikan (aquaculture cage) di daerah dekat pantai (near shore) di beberapa daerah yang memiliki wilayah pantai dan kondisi laut yang bersih. Tetapi sistem budidaya di wilayah pantai ini hanya cocok untuk ikan tertentu yang ukurannya tidak terlalu besar seperti ikan Kerapu dan Lobster. Negara-negara maju (Norway, USA, Spanyol, Rusia) telah mengembangkan industri budidaya ikan di wilayah lepas pantai (offshore aquaculture) untuk ikan jenis pelagis dan ukuran besar.
Indonesia mempuyani potensi sangat besar untuk dikembangkan budidaya ikan pelagis (Tuna/Tongkol, Kakap) di wilayah perairan lepas pantai karena Indonesia mempunyai laut lepas pantai yang luas dan masih bersih seperti: Laut Selatan Jawa, Laut Barat Sumatera, Laut Arafura, dan Laut Natuna. Teknologi offshore aquaculture relative cukup tinggi, karena gelombang, dan arus di lepas pantai sangat tinggi. Maka dibutuhkan struktur yang kuat dan mampu menahan gelombang dan arus yang tinggi.
Atas dasar tantangan dan potensi tersebut, maka Pusat Studi Kelautan – ITS Surabaya mengembangkan struktur terapung budidaya lepas pantai untuk ikan Tuna dan Kakap. Struktur ini dinamai ‘Ocean FarmITS’ dan mempuyai karakter yang sesuai untuk kondisi lepas pantai Indonesia. Konsep Ocean FarmITS adalah memadukan aspek budidaya ikan dengan wisata bahari, dimana struktur bawah (jaring yang berada di dalam laut) untuk budidaya ikan sedangkan struktur diatas untuk wisata bahari (hotel terapung).
Keunggulan teknologi :
1. Desain Struktur Desain Struktur Offshore Aquaculture ‘Ocean FarmITS’ merupakan keramba jaring apung (KJA) pertama di Indonesia yang dioperasikan di lepas pantai dengan menggabungkan budidaya ikan dan hotel terapung. Struktur ini terdapat dua geladak. – Geladak paling atas merupakan tempat untuk wisata bahari dengan fasilitas hotel terapung. – Geladak dibawahnya merupakan tempat orang mengelola budidaya ikan. – Jaring dibawah struktur merupakan tempat budidaya ikan.
Desain Ocean FarmITS terinspirasi dari bangunan semisubmersible untuk eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai. Struktur tipe ini mempunyai stabilitas tinggi dengan respon gerak kecil. Dengan struktur yang tercelup berfungsi sebagai peredam sehingga Gerakan struktur kecil dan nyaman untuk wisatawan.
Keramba jaring apung dilengkapi dengan sistem dan fasilitas keselamatan berupa sekoci karet dan lifebuoy. Fasilitas ini dapat digunakan sewaktu-waktu ketika kondisi darurat. Hotel terapung dilengkapi dengan solar panel sebagai sumber energi bersih. Hotel terapung berbentuk kubus segi delapan sehingga tampak artistik dan dapat mengurangi gaya angin.
2. Biaya Biaya pembuatan relative cukup terjangkau dan pemakaian produksi dalam negeri (TKDN) hampir 100%
3. Investasi
Pengembalian investasi cepat, sekali panen (7-12 bulan) saja biaya investasi bisa kembali.
4. Dua Aspek
Memadukan aspek wisata dan budidaya ikan, sehingga Nelayan akan mendapatkan dua pendapatan.
5. Energi Bersih
Hotel terapung dilengkapi dengan solar panel sebagai sumber energi bersih. Hotel terapung berbentuk kubus segi delapan sehingga tampak artistik dan dapat mengurangi gaya angin.
6. Tahan Lama
Umur struktur mampu sampai 15 tahun sekaligus mempunyai kemampuan untuk tahan terhadap gelombang sampai 6 meter. Membutuhkan kedalaman laut minimal 10 meter.
Ketua tim peneliti : Dr Eng Yeyes Mulyadi ST MSc Mitra Pengembang : Pertamina Mitra Pengguna
Ketua tim peneliti : Ir. Wasis Dwi Aryawan, MSc., PhD. Mitra Pengembang : Badan Riset dan