Spesifikasi mobil listrik Anargya EV Mark 3.0 yang siap bertanding pada Formula Society of Automotive Engineers (FSAE) Japan 2023, 23 Agustus mendatang
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berkontribusi dalam mengembangkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Untuk pertama kalinya, tim Anargya ITS memperkenalkan Anargya EV Mark 3.0, mobil balap bertenaga listrik yang siap berkompetisi di Formula Society of Automotive Engineers (FSAE) Japan 2023, 23 Agustus mendatang.
Dalam agenda soft launching yang berlangsung pada Sabtu (12/8), Pembina Tim Anargya ITS, Alief Wikarta ST MSc Eng PhD berujar bahwa dalam kompetisi bergengsi ini mahasiswa dituntut untuk dapat mendesain dan memproduksi sebuah mobil satu penumpang yang berbentuk seperti mobil balap formula.“Untuk tahun ini, tim Anargya ITS adalah satu-satunya perwakilan dari Indonesia,” ungkapnya.
Pembina Tim Anargya ITS, Alief Wikarta ST MSc Eng PhD saat memaparkan industri otomotif yang merangkul kendaraan listrik dan mobilitas berkelanjutan di Indonesia
Lebih lanjut, General Manager Anargya ITS, Rafif Herdian Noor juga berujar bahwa kompetisi ini memiliki beberapa tahapan, di antaranya technical inspection serta dua tahap utama, static event dan dynamic event. “Pada static event, mahasiswa dituntut secara detail untuk dapat mendesain serta merancang proses manufaktur hingga mempertimbangkan aspek bisnis dari produksinya,” terang pria yang akrab disapa Rafif ini.
Sementara pada dynamic event, aspek yang dinilai meliputi performa mobil, efisiensi, serta standar keselamatan pengemudi. Tim Anargya sendiri telah melakukan persiapan untuk kompetisi ini sejak awal tahun ini. Mulai dari serangkaian desain dan simulasi, proses manufaktur, perakitan, hingga pengujian pada bulan Juli kemarin.
Mahasiswa Teknik Mesin Industri ITS angkatan 2020 ini juga mengungkapkan, Anargya EV Mark 3.0 memiliki beberapa pengembangan dari versi pendahulunya, yakni Anargya EV Mark 2.0 yang diluncurkan pada 2021 serta Anargya EV Mark 1.0 pada 2019 silam. “Kami menambahkan diffuser sebagai perangkat aerodynamic untuk membuat mobil lebih stabil,” terangnya.
Selain itu, inovasi juga dilakukan pada baterai kendaraan listrik tersebut, yaitu penggunaan pendingin udara yang dialirkan melalui sidepod. Tak ketinggalan, kapasitas baterai juga ditingkatkan, dari yang sebelumnya 6 kilowatt-hour menjadi 7,46 kilowatt-hour.
Tahapan perancangan Anargya EV Mark 3.0 yang merupakan versi pengembangan Anargya EV Mark 2.0 yang diluncurkan pada 2021 lalu
Adapun Grand Launching Anargya EV Mark 3.0 ini akan berlangsung pada 18 Agustus mendatang. Meneruskan prestasi para pendahulunya sejak 2019 lalu, Rafif berharap ia dan timnya dapat memberikan performa terbaik dalam kompetisi di salah satu negara dengan produksi otomotif terbesar di dunia itu. “Semoga segala usaha yang kami kerahkan dapat memberikan hasil membanggakan untuk Indonesia,” pungkasnya optimistis. (*)
Reporter: Fathia Rahmanisa Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya
Tim Lamusa ITS bersama para nelayan Desa Paciran, Lamongan saat peninjauan perahu untuk persiapan instalasi dan pengenalan Lamusa Bahari Kampus ITS,
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Budi Wahju Soesilo (kanan) bersama Rektor ITS Ir Bambang Pramujati MSc Eng
Sesi diskusi antara tim pengusul Program Dana Padanan Kedaireka dengan fasilitator Ekosistem Kedaireka di Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains
Mahasiswa ITS (kanan) saat menjelaskan cara kerja alat fuel cell hasil riset dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS Kampus ITS,