Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat memberikan sambutan pada peresmian dan peluncuran Wahana Apung Multiguna Navigasi
Kampus ITS, ITS News — Menjawab berbagai permasalahan kemaritiman, kolaborasi Matching Fund (MF) Kedaireka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia (ASSI) membangun purwarupa Wahana Apung Multiguna Navigasi. Alat inovatif kemaritiman tersebut resmi diluncurkan di Bangkalan, Madura, Senin (26/2).
Ketua MF Kedaireka ITS x PT ASSI Prof Ir Raden Sjarief Widjaja PhD menjelaskan, peluncuran ini merupakan buah hasil kerja sama yang telah dikerjakan selama empat bulan. “Proses pengerjaan ini melibatkan peneliti dari multidisiplin dengan delapan dosen dan 15 mahasiswa,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Sjarief, alat ini tersusun dari enam knock down trapezoid pontoon yang dilengkapi dengan marine renewable energy devices berbasis tenaga surya dan angin. Susunan tersebut nantinya bekerja sebagai buoy multi guna (multipurpose buoy) dan navigasi kapal.
Rektor ITS dan Direktur PT ASSI beserta jajarannya saat meninjau langsung Wahana Apung Multiguna Navigasi yang diluncurkan
Salah satu fungsi utama yang disinggung oleh Sjarief adalah kapasitas energi listrik yang dapat dihasilkan hingga 9.600 watt. “Alat ini juga dapat menjadi solusi untuk energi terbarukan melalui pemanfaatan panel surya dan turbin angin,” tutur guru besar Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Perkapalan (FTK) ITS ini.
Diluncurkan ke tengah laut, Sjarief memastikan bahwa keamanan alat ini dapat dijamin dengan ketersediaan Closed-Circuit Television (CCTV ) yang terhubung dengan keamanan yang ada di PT ASSI. “Walaupun baru digarap satu prototype (purwarupa), alat ini tetap dapat dibawa bahkan ke tempat terpencil yang membutuhkan penyelesaian masalah,” paparnya.
Ketua MF Kedaireka ITS x PT ASSI Prof Ir Raden Sjarief Widjaja PhD saat memberikan sambutan pada acara peresmian dan peluncuran Wahana Apung Multiguna Navigasi
Melalui pengadaan alat ini, Sjarief menegaskan bahwa banyak lini yang dapat menerima manfaatnya. Sebab, alat tersebut mampu menghasilkan air tawar melalui proses desalinasi, pengadaan pasokan listrik, memberikan tanda adanya aktivitas keluar masuk kapal ke galangan, hingga menjawab kebutuhan mendesak navigasi akibat kondisi pendangkalan laut.
Sjarief juga menyebutkan bahwa kegiatan peresmian ini merupakan suatu langkah awal dari kerja sama antara ITS dengan PT ASSI. “Tidak perlu risau dengan keterbatasan fungsi, alat ini dirancang dengan susunan yang masih sangat fleksibel untuk dapat menerima pengembangan,” ungkapnya.
Wahana Apung Multiguna Navigasi, hasil kolaborasi Kedaireka ITS x PT ASSI yang diluncurkan ke tengah laut di perairan Madura
Memberikan sambutan dalam acara peresmian, Direktur Utama PT ASSI Ir Anita Puji Utami ST IPM mengaku bangga dapat dipercaya sebagai mitra dunia usaha dunia industri (DUDI) dalam kolaborasi ini oleh ITS. “Kami berharap agar kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini untuk menghasilkan lebih banyak solusi, baik berupa fisik maupun kebijakan,” tuturnya.
Turut meresmikan, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng yang mengungkapkan keyakinannya bahwa produk ini dapat memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat. “Ke depannya, perlu dipikirkan adanya pembaruan agar bisa terjangkau bagi semua kalangan secara lebih luas,” tandasnya mengingatkan. (HUMAS ITS)
Reporter: Faadhillah Syhab Azzahra
Tim Lamusa ITS bersama para nelayan Desa Paciran, Lamongan saat peninjauan perahu untuk persiapan instalasi dan pengenalan Lamusa Bahari Kampus ITS,
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Budi Wahju Soesilo (kanan) bersama Rektor ITS Ir Bambang Pramujati MSc Eng
Sesi diskusi antara tim pengusul Program Dana Padanan Kedaireka dengan fasilitator Ekosistem Kedaireka di Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains
Mahasiswa ITS (kanan) saat menjelaskan cara kerja alat fuel cell hasil riset dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS Kampus ITS,