Dekan Studi Pascasarjana City University of Hong Kong (CityU) Profesor Yue Chee Yoon saat memaparkan kuliah terkait kolaborasi kewirausahaan universitas dan industri
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menggencarkan riset di berbagai sektor melalui kolaborasi dengan universitas kelas dunia. Mendukung semangat tersebut, ITS menyelenggarakan kuliah tamu yang bertajuk Fostering Innovation and Enterprise through University Industry Partnership, Senin (22/7) lalu.
Membuka pemaparannya, Dekan Studi Pascasarjana City University of Hong Kong (CityU) Profesor Yue Chee Yoon menyampaikan bahwa terdapat empat ciri utama yang harus dimiliki kampus agar setara dengan universitas kelas dunia. Keempat ciri tersebut diantaranya good academic staff, good students, good research, dan good impact.
Alumnus National University of Singapore (NUS) itu menambahkan, keempat ciri utama universitas kelas dunia itu dapat diperoleh melalui kolaborasi lingkungan akademis dengan industri. Untuk mencapai hal itu, universitas harus mampu melahirkan mahasiswa yang memiliki ide-ide brilian dalam menjawab permasalahan pada industri.
Lebih lanjut, peraih anugerah Singapore Public Administration Medal 2002 itu mencontohkan upaya yang dilakukan universitas-universitas kelas dunia seperti NUS dan CityU dalam melahirkan mahasiswa yang inovatif dan berjiwa bisnis. Mereka menciptakan suatu ekosistem bisnis melalui berbagai program kewirausahaan yang ditawarkan oleh kampus. “Mahasiswa dilibatkan untuk turut bekerjasama dengan industri dan perusahaan,” ujarnya.
Salah satu Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Dr Dhany Arifianto ST MEng saat berdiskusi dalam kuliah tamu
Kerjasama tersebut diwujudkan melalui program kolaborasi oleh CityU dengan lebih dari 90 perusahaan di berbagai sektor. Mahasiswa diberi kesempatan untuk terjun langsung dalam riset pada perusahaan. Dalam hal ini, universitas berperan sebagai penasihat dan menyediakan rekomendasi kebijakan bagi suatu perusahaan.
Anggota Dewan Penasihat Fakultas Teknik Monash University itu menjelaskan bahwa universitas-universitas tersebut juga mengadakan berbagai kompetisi bisnis seperti HK Tech 300 Southeast Startup Competition oleh CityU. Adanya kompetisi bisnis tidak hanya mengembangkan ide-ide bisnis dari mahasiswa, tapi juga akan memunculkan perusahaan-perusahaan rintisan baru.
Melalui upaya tersebut, perguruan tinggi dapat menghasilkan dampak yang besar bagi industri maupun masyarakat. Profesor Yue menekankan bahwa kunci utama keberhasilan suatu perguruan tinggi dilihat dari dampaknya bagi masyarakat luas. Di akhir, ia turut menyampaikan dukungannya bagi ITS dalam upaya mengembangkan sektor risetnya pada industri kewirausahaan. (*)
Reporter: Hani Aqilah Safitri Redaktur: Nurul Lathifah
Tim Lamusa ITS bersama para nelayan Desa Paciran, Lamongan saat peninjauan perahu untuk persiapan instalasi dan pengenalan Lamusa Bahari Kampus ITS,
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Budi Wahju Soesilo (kanan) bersama Rektor ITS Ir Bambang Pramujati MSc Eng
Sesi diskusi antara tim pengusul Program Dana Padanan Kedaireka dengan fasilitator Ekosistem Kedaireka di Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains
Mahasiswa ITS (kanan) saat menjelaskan cara kerja alat fuel cell hasil riset dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS Kampus ITS,