DIKST

Directorate of Innovation and Science Techno Park
05 Maret 2025, 03:03

Dapatkan Sertifikat Tipe A, ITS Dapat Uji Kendaraan Listrik Hasil Konversi

Oleh : adminstp | | Source : -

Dapatkan Sertifikat Tipe A, ITS Dapat Uji Kendaraan Listrik Hasil Konversi_1

Prof Dr Ir Bambang Sudarmanta ST MT IPM AEng (kiri) dan tim menunjukkan sertifikasi resmi Bengkel Konversi Tipe A dan sertifikasi konversi kendaraan non-roda dua yang diterima oleh STP Otomotif ITS

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencatat pencapaian dalam bidang kendaraan listrik dengan memperoleh dua sertifikasi bengkel listrik dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dengan sertifikasi ini, bengkel konversi di Science Techno Park (STP) Otomotif ITS kini resmi menjadi bengkel konversi Tipe A, yang dapat melakukan konversi kendaraan berbahan bakar bensin ke listrik sekaligus melakukan uji tipe kendaraan hasil konversi.

Dosen Departemen Teknik Mesin ITS Prof Dr Ir Bambang Sudarmanta ST MT IPM AEng menjelaskan bahwa sebelumnya ITS hanya memiliki sertifikasi bengkel konversi Tipe B, yang hanya mengizinkan proses konversi kendaraan tetapi belum dapat melakukan uji hasilnya. “Dengan sertifikasi Tipe A ini, kendaraan listrik hasil konversi dapat langsung diuji di bengkel ITS tanpa harus melalui balai uji Kemenhub,” cerita Bambang.

Selain sertifikasi Tipe A, ITS juga memperoleh sertifikasi bengkel konversi untuk kendaraan non-roda dua, yang mencakup kendaraan roda tiga dan roda empat. Dengan cakupan sertifikasi yang lebih luas ini, ITS tidak hanya dapat menangani konversi sepeda motor, tetapi juga mobil dan kendaraan niaga roda tiga. Sejauh ini, ITS telah bekerja sama dengan Toyota dalam mengonversi Toyota Calya serta melakukan riset mandiri untuk kendaraan roda tiga seperti Viar Karya Bit.

Dengan adanya dua sertifikasi ini, STP Otomotif ITS berharap dapat meningkatkan jumlah kendaraan yang dikonversi. Namun meskipun program konversi semakin berkembang, biaya konversi masih menjadi tantangan bagi masyarakat. Untuk mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik, pemerintah telah memberikan subsidi sebesar Rp 10 juta kepada masyarakat yang ingin mengonversi kendaraannya, sehingga biaya konversi sepeda motor yang semula Rp 15 juta dapat ditekan menjadi Rp 5 juta.

Setelah mendapatkan sertifikasi Tipe A dan sertifikasi konversi untuk kendaraan non-roda dua, ITS berencana untuk terus mengembangkan kapabilitasnya. Salah satu fokus utama adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) agar lebih profesional dalam melakukan konversi dan uji kendaraan listrik. Selain itu, ITS juga tengah membangun  brand sebagai bengkel konversi, dengan menyediakan informasi edukatif mengenai kendaraan listrik di laman STP Otomotif ITS.

Dapatkan Sertifikat Tipe A, ITS Dapat Uji Kendaraan Listrik Hasil Konversi_2

Prof Dr Ir Bambang Sudarmanta ST MT IPM AEng bersama kendaraan listrik hasil konversi di Bengkel Konversi dan Produksi Custom STP Otomotif ITS

Tak hanya itu, ITS juga mulai aktif melakukan sosialisasi ke berbagai daerah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemerintah mengenai konversi kendaraan listrik. “Kami telah mengunjungi beberapa pemerintah daerah seperti Magetan dan Surabaya, dan mereka menunjukkan ketertarikan terhadap program konversi ini,” tambahnya.

Dalam jangka panjang, STP Otomotif ITS menargetkan sertifikasi laboratorium uji baterai untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik. Saat ini, laboratorium baterai bersertifikasi di Indonesia masih terbatas, padahal baterai merupakan komponen vital yang harus memenuhi standar ketat. Langkah ini diambil karena dalam pengujian kendaraan listrik, aspek baterai merupakan komponen krusial yang harus memenuhi standar keselamatan dan daya tahan tertentu.

Dengan berbagai upaya ini, ITS berharap dapat turut mempercepat perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam pengembangan teknologi berbasis sumber daya dan tenaga ahli lokal. “Meskipun banyak produk impor yang masuk, kita harus tetap semangat mengembangkan teknologi kendaraan listrik sendiri agar bisa menjadi pemain utama di negeri sendiri,” tutup Bambang. (*)

 

Reporter: Nadhifa Raghda Syaikha

Berita Terkait