Dimoderatori oleh Putri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati, acara peluncuran INCUBITS ini mengundang beberapa elemen penting seperti Menteri PUPR RI, Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono M.Sc., Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Herliani Tanoesoedibjo, B.A., M.Com., perwakilan UNICEF Indonesia, Maraita Listyasari, S.T., M.M., perwakilan UNICEF, Debora Comini, serta beberapa stakeholder terkait.
Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., mengatakan bahwa INCUBITS dibuat guna mendukung pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, dalam menyediakan akses layanan air bersih serta sanitasi sehat sebagai pembangunan berkelanjutan, utamanya Goal ke-6 yaitu Clean Water and Sanitation.
Menurut Ashari, hal ini dilakukan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses air bersih dan sanitasi sehat di lingkungannya. “Selain itu, melalui platform ini kami juga ingin mengajak para startup dan pemuda Indonesia untuk turut andil di dalamnya,” ujarnya.
Sepakat dengan hal tersebut, Menteri PUPR menyampaikan bahwa saat ini ketersediaan akses air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat masih menghadapi berbagai tantangan yang krusial. Di antaranya seperti urbanisasi, perubahan iklim, serta komitmen para stakeholder yang belum optimal. “Hal ini mengakibatkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses air bersih dan sanitasi sehat,” ungkapnya.
Selain itu, Basuki menambahkan bahwa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 1,5 tahun ini juga menambah hambatan yang ada. Pandemi Covid-19 dinilai berdampak signifikan pada peningkatan konsumsi air bersih untuk penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. “Sehingga, hal ini membuat Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk mendorong terwujudnya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6,” imbuhnya.
Di sisi lain, perwakilan dari UNICEF Debora Comini mengungkapkan sebuah fakta bahwa 50 persen dari seluruh sekolah di Indonesia tidak mempunyai akses untuk sanitasi, 60 persen tidak mempunyai toilet, dan 22 persennya tidak memiliki akses ke layanan air mendasar. Tidak hanya itu, ia juga melihat masih adanya ketimpangan akses air dan sanitasi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. “Indonesia harus terus berupaya dalam menanggulangi hal ini,” tandasnya mengingatkan.
Debora menambahkan, UNICEF memiliki tanggung jawab untuk memastikan agar setiap anak tumbuh di lingkungan yang sehat. Air yang bersih dan sanitasi yang sehat merupakan hak setiap anak, sedangkan WASH yang buruk dapat menghambat akses pendidikan bagi anak-anak. “UNICEF memberikan dukungan penuh kepada Incubits karena program ini memiliki potensi yang tinggi dalam meningkatkan layanan WASH,” katanya.
Ketua program INCUBITS, Dr. Ir. I Ketut Gunarta M.T., mengatakan bahwa dalam mengubah ide menjadi solusi tentunya membutuhkan kemitraan. Hal ini membuatnya ingin mendorong para generasi muda untuk bekerja sama dan mencari solusi lokal dengan standar global. “Para mahasiswa, alumni dari universitas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta organisasi-organisasi lain yang memiliki ide dan yang bergerak di bidang air dan sanitasi dapat mengajukan diri,” paparnya.
Di akhir acara, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Ir. Diana Kusumastuti, M.T., menyampaikan beberapa harapannya. Program ini diharapkan dapat menjadi terobosan bagi pengembangan inovasi serta membuka peluang dan kesempatan bagi stakeholder. “Tidak hanya itu, tentunya saya juga berharap Incubits dapat mempercepat peningkatan penyediaan pelayanan air bersih dan sanitasi yang aman,” pungkasnya penuh harap.
INCUBITS merupakan platform pertama di Indonesia yang bergerak di bidang WASH (Water, Sanitation, and Hygiene), yang mengumpulkan serta menghubungkan para startup-startup di Indonesia. Dalam platform tersebut, inovator dan pemerintah juga terhubung dengan UNICEF Hub Network. Stakeholders INCUBITS antara lain termasuk inovator, pemerintah, UNICEF Hub Network, Private Sectors, NGO, dan para akademisi. (HUMAS ITS)
In a momentous stride towards international academic and research collaboration, JAMK University of Applied Sciences Finland visited Institut Teknologi
Pusat Kajian Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan satu dari lima pusat kajian yang dibentuk ITS pada periode kepemimpinan 2020-2024
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) commemorated the International Day of Persons with Disabilities on December 3rd by holding a
International Seminar on Ocean and Coastal Engineering, Environmental and Natural Disaster Management (ISOCEEN) kembali digelar pada tahun ke sembilannya