International Seminar on Ocean and Coastal Engineering, Environmental and Natural Disaster Management (ISOCEEN) kembali digelar pada tahun ke sembilannya dengan menghadirkan berbagai pakar dalam negeri hingga mancanegara. Mengangkat tema Promoting Ocean-Coastal Engineering Innovation and Collaboration for Sustainable Development, kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak kemarin (25/11) ini berfokus pada promosi potensi kelautan-pesisir untuk pembangunan berkelanjutan, yang diakhiri dengan pembentukan konsorsium di bidang teknik kelautan.
Ketua ISOCEEN 2021 Prof Ir Daniel M Rosyid PhD mengungkapkan, topik yang diangkat pada seminar yang dilaksanakan secara hybrid tersebut tengah menjadi perhatian dunia, yakni bagaimana aktivitas dan produk kelautan-pesisir dapat beradaptasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. “Untuk membicarakan topik sehangat ini, kami tak segan untuk (Panitia ISOCEEN 2021, red) menghadirkan pembicara-pembicara ahli pada bidang terkait” ujar Prof Daniel saat menyampaikan sambutannya.
Membuktikan ucapannya, Prof Daniel menyebutkan beberapa pembicara utama yang diundang pada hari pertama terselenggaranya ISOCEEN 2021, yang diantaranya berasal dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Kyushu University, Jepang, DNV Singapore, serta PT PAL Indonesia. “Dengan fakta bahwa tantangan global juga membutuhkan kolaborasi global guna respon yang lebih efektif, pembicara utama akhirnya kami datangkan dari berbagai penjuru di belahan dunia,” terangnya.
Pembicara awal, Prof. Dr. Omar Bin Yaakob dari Marine Technology Center, Universiti Teknologi Malaysia mengangkat tentang Maritime Community Contribution to A More Sustainable Future dan Ballast Water Management (BWM) system yang menyediakan mitigation support measures berupa sampling and testing, surveys, and risk assessment untuk meminimalisir perpindahan spesies alien perairan.
ISOCEEN merupakan sebuah kerja sama tahunan antara Departemen Teknik Kelautan ITS dan Tohoku University, Jepang yang terbentuk sejak 1997. Kerja sama tersebut terjalin dengan baik dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan mencakup negara lain yang memiliki fokus maritim termasuk Belanda, Korea, Jerman, Portugal, dan lainnya baik di Asia-Pasifik dan Eropa.
Selain menyuguhkan pemaparan-pemaparan dari para ahli, ISOCEEN 2021 kali ini juga menjadi momen diresmikannya Konsorsium Teknik Kelautan Indonesia oleh ITS bersama perguruan tinggi dalam negeri lain. (*)
Reporter: Faadhillah Syhab Azzahra
Redaktur: Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi
International Seminar on Ocean and Coastal Engineering, Environmental and Natural Disaster Management (ISOCEEN) kembali digelar pada tahun ke sembilannya