Departemen Teknik Fisika menghasilkan lulusan yang berkualitas, dibuktikan dengan berbagai parameter yang dianalisa oleh SAC (Student Advisory Center) ITS sebagai berikut:
Sekitar 83.91% responden lulus tepat waktu yaitu 8 semester sedangkan sisanya (16.09% ) lulus tidak tepat waktu. Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu di Departemen Teknik Fisika relatif lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata mahasiswa FTI dan ITS.
Berikut menunjukkan rata-rata masa tunggu responden Departemen Teknik Fisika sebelum mendapat pekerjaan pertama. Dengan proses pencarian kerja dimulai baik sebelum atau sesudah kelulusan. Rata-rata waktu tunggu bagi mahasiswa Teknik Fisika, FTI, dan ITS yang mencari kerja sebelum kelulusan adalah 2.9 hingga 3.5 bulan. Untuk mehasiswa yang mulai mencari kerja setelah kelulusan, waktu tunggu cukup bervariasi. Mahasiswa Teknik Fisika memiliki waktu tunggu yang cukup singkat yaitu 2.5 bulan (lulus tepat waktu) dan 1.6 bulan (lulus tidak tepat waktu).
Persentase rata-rata responden Departemen Teknik Fisika, FTI, dan ITS yang bekerja berada pada kisaran 66% hingga 72%. Lulusan Departemen Teknik Fisika yang bekerja memiliki rata-rata lebih tinggi dibanding mahasiswa ITS ataupun FTI. Responden yang memilih melanjutkan studi atau tidak bekerja cenderung lebih sedikit yaitu pada kisaran 22% hingga 27%, dengan lulusan Teknik Fisika yang melanjutkan studi sebanyak 26% dari total lulusan. Disisi lain, 2.74% lulusan Teknik Fisika memilih untuk berwirausaha.
Persentase kesesuaian pekerjaan dan bidang kuliah Departemen Teknik Fisika mencapai 64.81% dan sisanya tidak sesuai dengan bidang kuliah. Tingkat kesesuaian ini sedikit lebih rendah apabila dibandingkan dengan rata-rata FTI dan ITS yaitu 77.21% dan 72.91%.
Bidang industri pengolahan dan pengadaan listrik, gas, uap, dan udara merupakan bidang pekerjaan yang dipilih oleh sebagian besar responden Departemen Teknik Fisika masing-masing dengan persentase 24.07% dan 20.37%. Bidang-bidang lain yang dipilih adalah kontruksi dan pembangunan, jasa professional, ilmiah, dan teknis, dan jasa pendidikan. Beberapa bidang tersebut juga diminati oleh responden FTI dan ITS.
Departemen Teknik Fisika mengantarkan mahasiswanya untuk mampu bekerja pada berbagai bidang, terbukti dari lulusan yang juga berperan dalam bidang kehutanan, pertambangan dan penggalian, jasa keuangan dan asuransi, serta jasa lainnya.
Responden Teknik Fisika yang bekerja di perusahaan nasional memiliki persentase sebesar 53.7%. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan rata-rata persentase lulusan FTI dan ITS. Perusahaan multinasional dipilih oleh 29.63% lulusan Teknik Fisika, lebih banyak dari rata-rata lulusan FTI maupun ITS. Sisanya, sekitar 16.67% lulusan Teknik Fisika memilih untuk bekerja di perusahaan lokal.
Responden yang memiliki karir sebagai staff menunjukkan persentase yang sangat tinggi dibandingkan jenjang karir yang lain. Pada Departemen Teknik Fisika, 71.43% lulusan bekerja sebagai staf. Selain itu, 14.29% responden memiliki jenjang karir sebagai direktur, manager, atau pemilik perusahaan.
Secara umum, responden yang menyelesaikan studinya tepat waktu cenderung memiliki penghasilan yang lebih tinggi. Penghasilan yang diperoleh responden Departemen Teknik Fisika yang lulus tepat waktu sebesar Rp 6,1 juta, lebih tinggi dibandingkan penghasilan rata-rata responden FTI dan ITS yang lulus tepat waktu. Sedangkan responden dengan kelulusan tidak tepat waktu memperoleh penghasilan yang signifikan perbedaannya yaitu Rp 3,6 juta. Perbedaan penghasilan rata-rata responden yang lulus tepat waktu dan tidak tepat waktu cukup tinggi, walaupun perbedaan pada responden FTI dan ITS tidak terlalu signifikan.