Industri perminyakan di Indonesia sedang dalam tahap krisis, dimana jumlah minyak yang diproduksi tidak sebanding dengan jumlah cadangan minyak yang ditemukan tiap tahunnya. Seiring dengan permasalahan tersebut, telah banyak upaya yang diciptakan guna membantu mengeksplorasi cadangan minyak yang belum ditemukan. Salah satu metodenya yaitu Enhanced Oil Recovery, yang menjadi topik tugas akhir Hamzah Yudha Perwira, mahasiswa teknik fisika ITS.
Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah salah satu metode eksploitasi minyak di industri perminyakan yang secara umum bisa diartikan sebagai proses optimisasi pada sumur – sumur minyak agar minyak yang kental, berat, poor permeability, dan irregular faultlines dapat diangkat ke permukaan dan diproduksi. EOR merupakan satu dari tiga metode dalam proses eksploitasi minyak di industri perminyakan.
Mengangkat judul Optimisasi Kondisi Operasi CO2 Foam Flooding Enhanced Oil Recovery, Hamzah tertantang meneliti tentang optimisasi EOR pada suatu industri minyak. “Dalam proses eksploitasi minyak, terdapat tiga metode. Yang pertama yaitu natural lift yang terjadi di reservoir atau sumur yang telah dibor. Metode kedua adalah secondary phase dimana air atau gas diinjeksikan ke dalam reservoir untuk menekan minyak agar mengalir ke sumur – sumur produksi. Lalu metode terakhir adalah metode yang terjadi di dalam sumur produksi dimana EOR akan diterapkan.
Tujuan dari optimisasi sendiri, sambung Hamzah, adalah untuk peningkatan profit atau oil increase dari reservoir pada industri minyak tersebut. Mekanismenya yaitu membandingkan variabel – variabel yang akan dioptimalkan pada saat sebelum dan sesudah dilakukannya optimisasi. “Saya ingin membuktikan bahwa lulusan teknik fisika bisa menjadi ahli bukan hanya di lima bidang minat yang ada tetapi juga di bidang perminyakan.” imbuh mahasiswa angkatan 2014 saat menerangkan alasannya memilih topik ini.
Hamzah menuturkan, bahwa topik yang ia bawa masih sangat mungkin untuk dikembangkan. Misalnya dengan metode injeksi lain,agar didapatkan hasil yang lebih nyata. Sebab dalam penelitiannya ini, variabel yang dilihat hanya temperatur dan tekanan saja. Untuk hasil yang berbeda tentu software yang digunakan juga harus berbeda dengan yang digunakan dalam penelitian ini. Bila pada penelitian kali ini software yang digunakan adalah console, nanti jika ingin meneliti lagi Hamzah menyarankan untuk memakai software hysys karena disitu dinamika fluida dapat terlihat.
Menurutnya, mahasiswa teknik fisika harus bisa menguasai software-software yang dapat menunjang penelitian. Software seperti Matlab, Microsoft Excel, Hysys, dan Labview dinilai wajib diketahui dan dipelajari oleh mahasiswa teknik fisika, terutama yang akan mengambil bidang minat instrumentasi.
Industri perminyakan di Indonesia sedang dalam tahap krisis, dimana jumlah minyak yang diproduksi tidak sebanding dengan jumlah cadangan minyak
Melihat pentingnya tata suara (akustika) dalam suatu ruang, Dosen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr. Dhany
Artikel asli : ITS News Melihat minimnya alat deteksi pernafasan di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya