News

Guest Lecture “Mitigasi Gempa” oleh Dr. Supartoyo dari PVMBG

Sel, 12 Sep 2023
2:39 pm
Informasi
Share :
Oleh : Admin-Teknik Geofisika   |

Indonesia banyak gempa sebagai konsekuensi dari tumbukan lempeng tektonik sudah bekerja bergerak dan menekan Indonesia sejak jutaan tahun yang lalu. Pada batas lempeng ini terjadi akumulasi energi sampai suatu batas tertentu atau dengan selang waktu terentu kekuatan lapisan litosfer terlampui sehingga terjadi pelepasan energi yang dikenal dengan gempa bumi. Pergerakan lempeng tektonik akan terus berlangsung dengan kecepatan tertentu antara 2 – 10 cm per tahun. Oleh karena lempeng tektonik bergerak terus maka kejadian gempa akan berulang dan terus berulang di masa depan tergantung pada kekuatan runtuh batuan yang ada di daerah tersebut. Gempa ini bisa terjadi tiap tahun, bisa tiap 10 tahun, bahkan bisa 100 tahun atau lebih. Kalau kita plot lokasi dan distribusi gempa di Indonesia maka hampir seluruh wilayah Indonesia rawan gempa.

Dulu sebelum manusia didatangkan ke bumi, gempa ini tidak menimbulkan bencana. Saat sekarang dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi menimbulkan persebaran manusia dengan aktivitasnya mendekati kawasan rawan gempa dan atau tsunami sehingga gempa dan tsunami ini berubah menjadi bencana. Sampai saat ini gempa merupakan salah satu fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dan tidak bisa dihindari serta tidak bisa dijinakkan sehingga akibat yang ditimbulkan bisa sangat mengerikan. Untuk sementara ini gempa dianggap given dan data lokasi gempa dengan skala terbesar dan waktu ulang yang pernah terjadi merupakan data penting untuk berbagai upaya mengurangi risiko bencana gempa.

Menurut UU No 24 Tahun 2007, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 9 mitigasi adalah upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi adalah tahap permulàan penanggulangan bencana alam sebelum bencana terjadi untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Aktivitasnya antara lain membuat peta wilayah rawan bencana, pemetaa risiko, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di kawasan rawan gempa. Harapannya semua elemen masyarakat dari anak anak sampai orang tua bahkan masyarakat difabel harus tahu tentang itu.

Departemen Teknik Geofisika ITS dan Badan Geologi Kementerian ESDM menyelenggarakan Program Praktisi Mengajar Kemendikbud Ristek dengan nama Badan Geologi Goes To ITS Campus. Badan Geologi akan memberi pengetahuan tentang mitigasi bencana geologi dan praktek mitigasi di berbagai daerah. Untuk hari ke 1 akan diisi ttg Mitigasi Gempa bersama

  • Dr. Supartoyo (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Badan Geologi, KESDM)

sebagai moderator:

  • Fatin Afianti (Mahasiswi angkatan 2020)

Acara ini akan diselenggarakan pada:

 

Latest News

  • WEBINAR “PRAKTEK ANTISIPASI LONGSOR”

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun

    20 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama

    09 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from geochemistry and textural analysis”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from

    09 Nov 2024