News

WEBINAR Geoarkeologi Peradaban Cincin Api

Fri, 01 Nov 2024
7:19 am
Information
Share :
Oleh : Admin-Teknik Geofisika   |

Nusantara terletak di jalur Ring of Fire atau cincin api Pasifik, yaitu jalur di sepanjang samudra Pasifik yang ditandai oleh gunung berapi aktif dan gempa megathrust. Ada sekitar 500 gunungapi yang tersebar di Indonesia, sekitar 129 termasuk aktif. Salah satu tanda gunungapi aktif adalah seringnya terjadi erupsi. Erupsi adalah peristiwa keluarnya magma di permukaan bumi bisa dalam bentuk yang berbeda-beda untuk setiap gunungapi, bisa erupsi efusif, bisa erupsi eksplosif. yaitu magma keluar dari gunungapi dalam bentuk letusan.

Kerucut gunungapi yang tinggi dengan tanah yang subur akan menghasilkan kawasan dengan hutan yang lebat di sekeliling lereng gunungapi sehingga gunungapi yang tinggi ini berfungsi sebagai pengatur siklus air, pengatur air, pengatur angin, pengatur iklim, pengatur ekosistem. Masyarakat zaman dahulu, terutama kepercayaan Hindu juga kental dengan pendewaan terhadap alam. Setiap umat Hindu di manapun selalu menempatkan Gunung di wilayah mereka sebagai tempat suci sebagai tempat bersemayam Dewa Siwa.

Abu gunung api saat aktif akan tersebar di sekeliling, bahkam bisa sangat jauh. Abu gunung api akan segera menjadi tanah subur mengganti dan menyuburkan tanah kembali
ECJ Mohr (1938), ahli pertanian Belanda, mengatakan, gunung api ajtif satu-satunya sumber regenerasi buat tanah secara radikal. Tanpa gunung api, masa depan hanya berarti kemunduran karena kesuburan tanah tergerus hujan. Wilayah gunung api berpenduduk banyak, walau dibayang bayangi bencana. Tanah subur gunung api akan disebarkan oleh gravitasi dan atau air mengalir menuju ke sungai dan diendapkan di kawasan dataran yang jauh dari gunung api.

Banyak peradaban di dunia yang terkubur oleh aktivitas gunung api seperti letusan dahsyat gunung api Santorini 3.600 tahun lalu telah mengubur peradaban Minoa di Akrotiri, Santorini, Yunani. Abu tebal dan batu apung setinggi beberapa meter akibat bencana vulkanik ini. Letusan gunung api tersebut diperkirakan sama besarnya dengan letusan Gunung Tambora pada 1815. Peradaban Mesir Kuno dinasti Ptolemeus (305 – 30 SM), para ilmuwan menemukan potensi eksistensi erupsi gunung berapi dahsyat yang melanda kawasan pada periode tersebut. Setelah berbagai analisis, ilmuwan menduga bahwa erupsi gunung itu memiliki sejumlah kecocokan pola dan data seperti ledakan Gunung Pinatubo pada 1991. Peradaban nusantara yang hilang antara lain akibat letusan G. Toba, G. Merapi-Merbabu abad ke 7-8 G.Samalas 1256, G. ANJASMORO Jawa Timur abad ke 14.

Untuk mengungkap keberadaan peradaban tersebut sangat dibutuhkan kerjama banyak disiplin ilmu yang tergabung dalam ilmu Geoarkeologi. Untuk itu, Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Webinar :

  • Geoarkeologi Peradaban Cincin Api

dengan mengundang narasumber:

  • Drs. JSE Yuwono, M.Sc. (Dosen Arkeologi UGM)
  • Dr. Ir. Sri Mulyaningsih, ST, MT., IPM (Dosen Teknik Geologi Universitas Akprind)
  • Dr. Amien Widodo (Dosen Teknik Geofisika ITS)

Moderator:

  • Ir. Juan Pandu Gya Nur Rochman, M.T. (Dosen Teknik Geofisika ITS)

yang akan diselenggarakan pada :

 

Latest News

  • WEBINAR “PRAKTEK ANTISIPASI LONGSOR”

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun

    20 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama

    09 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from geochemistry and textural analysis”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from

    09 Nov 2024