News

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni, Ir Wien Lestari MT Mengajak untuk Meningkatkan Kesadaran Hidup Ramah Lingkungan

Fri, 04 Jun 2021
2:44 pm
Information
Share :
Oleh : Admin-Teknik Geofisika   |

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.Indonesia sendiri telah memasukkan kebijakan SDGs ke dalam rencana strategis yang diturunkan hingga level pemerintah daerah.

Permasalahan lingkungan dunia sudah sangat nyata sejalan dengan ritme pembangunan dan populasi yang semakin meningkat antara lain perubahan iklim global, pencemaran air-tanah dan lingkungan, polusi udara, krisis energi, kelangkaan air, cuaca ekstrim, pengelolaan sampah, perlindungan laut, terancamnya keanekaragaman hayati, krisis pangan dan makanan berkelanjutan. Pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan ini, menggiatkan campaign dan edukasi, menghasilkan inovasi kebijakan dan luaran yang mendukung program – program SDGs di Indonesia. Dibutuhkan banyak tenaga, pikiran, penelitian, kemauan untuk hidup yang lebih sustainable dan lebih hijau, baik untuk individu maupun bisnis.

Apa yang bisa saya lakukan?

It’s not easy being green, karena masih minimnya kesadaran untuk hidup ramah lingkungan, biarpun bukti-bukti masalah ekologi dan perubahan iklim global sudah sangat jelas, juga permasalahan sampah di sekitar kita terutama plastik yang tidak mudah terurai, lalu limbah padat dan limbah cair mengalir dari rumah dan berujung ke laut lepas sehingga muncul istilah Pacific Garbage Patch (Jalur Sampah Mengapung di Laut) dimana yang dominan adalah sampah plastik dan berbahaya bagi ekosistem laut.

Kenapa kita tidak mau going green? Atau menunggu pemerintah saja untuk mengatasi? Mengapa kita belum mau berubah hidup lebih sustainable?

  1. I don’t believe with the Global Climate Change!!
  2. Sulit merubah kebiasaan, karena perubahan butuh kerja keras terus menerus, meluangkan waktu dan membunuh rasa malas
  3. Masalahnya sudah terlalu besar, too much to deal with!!
  4. Tingkat konsumerisme yang tinggi dan kenyamanan dengan teknologi yang tidak ramah lingkungan
  5. Dead end, bahwa Tuhan sudah merencanakan semuanya

Tantangannya adalah dari diri kita sendiri yang memandang be sustainable, be greener is not easy, saya susah untuk berubah, living greener tidak selalu identik dengan kenyamanan di saat masyarakat dibombardir dengan hidup instant. Every little step to be more greener are very precious to deal with your living now and further: membawa tumbler, reusable bag, composter, urban farming tanpa pestisida, menggunakan energi air dan listrik seperlunya dan environmentally technology, less process dan less heat in cooking, menggunakan produk rumah tangga yang bio degradable, bijak dalam penggunaan transportasi dan lainnya.

Penerapan 5R semakin meningkat dalam dekade terakhir ini, teknologi ramah lingkungan mulai yang sederhana hingga kompleks dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup lebih “hijau”, perlu punya banyak inovasi, tidak mudah menyerah, be outside of our comfort zone. Yes, for going greener, kita tidak bisa berdiri sendiri. Semua mulai dari diri kita dan ke orang terdekat, hingga lingkungan. Tidak menunggu pembangkit tenaga surya atau panas bumi mulai bergerak menggantikan energi fosil puluhan tahun ke depan, Everything has to start now.

To be green people, to create smart eco house, smart eco office, smart eco campus dan lainnya. Yuk cari poin dimana masalah kita untuk berubah, mulai dari 1 resolusi, itu lebih baik daripada no action at all!!. Mari mengambil peran dengan kemampuan dan ilmu yang kita miliki, setiap manusia telah diberi kelebihan dan kemampuan untuk memelihara bumi. Kontribusi seorang geofisikawan (Geophysicist) sebagai the earth explorer dapat melakukan penelitian dan kegiatan yang mendukung SDGs dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain sumber daya air (Water Resources), Renewable Energy, Investigasi sumber pencemaran di bawah tanah, adaptasi mitigasi perubahan Iklim

5 Juni, ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Dunia oleh United Nation (PBB) untuk mendorong kesadaran dan tindakan untuk perlindungan lingkungan. Selama hampir lima decade dengan partisipasi lebih dari 143 negara dalam forum tahunan Hari Lingkungan Dunia untuk mengadvokasi permasalahan lingkungan, meningkatkan kesadaran, mendukung tindakan, dan mendorong perubahan bagi lingkungan. Happy World Environment Day-June 5 2021, to achieve a better and more sustainable future for all. Be an inspiring people to save The Earth, It’s the only place with chocolate!!

 

Latest News

  • WEBINAR “PRAKTEK ANTISIPASI LONGSOR”

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun

    20 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama

    09 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from geochemistry and textural analysis”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from

    09 Nov 2024