Mahasiswa Teknik Geofisika ITS: Rizka Amelia, Dionisius Alfa Amori Kusuma, Isti Faizati Zainiyah dan Jody Maulana
Situs peninggalan Kerajaan Majapahit yang sudah ditemukan hingga saat ini diperoleh melalui penelitian yang panjang, namun sejauh ini hasil penelitian tersebut belum memberikan gambaran utuh mengenai keseluruhan Kota Majapahit (Sarwono, 2004).
Situs Kumitir, salah satu situs yang diduga sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit, menjadi objek penelitian Teknik Geofisika ITS yang mencoba melakukan investigasi terhadap keberadaan Majapahit yang terpendam oleh. 4 Mahasiswa Teknik Geofisika ITS yang terdiri dari Rizka Amelia, Dionisius Alfa Amori Kusuma, Isti Faizati Zainiyah dan Jody Maulana telah mengeksekusi riset pengukuran geofisika yang dikemas menjadi Tugas Akhir.
Penelitian Situs Kumitir oleh mahasiswa Teknik Geofisika ITS
Rizka Amelia, mengangkat topik “Rekonstruksi Aliran Debris Masa Sejarah Gunung Anjasmoro Penutup Situs Kumitir Menggunakan Algoritma Multiple Flow Direction Dan Model Matematis Laharz”. Riset ini bertujuan untuk merekonstruksi aliran yang diduga menutupi Situs Kumitir.
Kemudian dugaan bahwa Situs Kumitir tertimbun oleh adanya aktivitas vulkanik, juga melatarbelakangi riset Dionisius Alfa Amori Kusuma. Mengangkat topik “Identifikasi Litologi Penimbun Situs Kumitir Dengan Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar”, Dionisius menjawab dugaan penetrasi kedalaman dan faktor yang mempengaruhinya, litologi penimbun serta kelurusan litologi di wilayah Situs Kumitir.
Penelitian Situs Kumitir menggunakan Ground Penetrating Radar (GPR) oleh Mahasiswa Teknik Geofisika ITS
Dengan alat yang sama, Ground Penetrating Radar, Jody Maulana menyelidiki persebaran struktur bangunan kerajaan Majapahit yang terpendam. Topik tugas akhirnya yang berjudul “Pemodelan Pola Persebaran Struktur Bangunan Kerajaan Majapahit Di Situs Kumitir Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR)”, berhasil memodelkan 19 garis dugaan kemenerusan struktur di Situs Kumitir, dengan 13 garis berarah berarah barat daya – timur laut dan 6 garis lainnya berarah tenggara – barat laut.
Identifikasi terhadap pengendapan di area situs Kumitir juga dikerjakan oleh Isti Faizati Zainiyah, yang menginvestigasi dari sisi lingkungan pengendapan, dengan analisis granulometri. Topik tugas akhirnya yang berjudul “Identifikasi Lingkungan Pengendapan Area Situs Kumitir Mojokerto, Jawa Timur Menggunakan Metode Analisis Granulometri”, mengungkap bahwa tekstur sedimen (granulometri) dan didukung oleh data pengukuran sratigrafi, didapatkan jenis lingkungan pengendapannya adalah distal kipas alluvial.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu BPCB Jawa Timur dan pihak lain yang terkait, untuk memberikan referensi mengenai rekonstruksi terpendamnya Situs Kumitir, peninggalan Kerajaan Majapahit.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from