Indonesia terletak di kawasan pertemuan lempeng-lempeng tektonik, diapit dua benua dan dua samudra, di kawasan khatulistiwa beriklim tropis. Artinya, kita bermukim di kawasan geologi yang dinamik dengan aktivitas endogenik berupa deformasi yang mengangkat kerak bumi, membentuk pegunungan, juga aktivitas gempa, tsunami, likuifaksi, dan letusan gunungapi. Pada saat yang bersamaan juga terjadi proses eksogenik oleh air hujan, sungai, dinamika pasang surut dan ombak laut. Kawasan tropis dan banyaknya laut juga mendorong pertumbuhan kompleks terumbu karang di laut.
Semua sistem dinamika bumi Indonesia tersebut telah menghasilkan kawasan spesifik yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya alam. Manusia yang muncul terakhir dalam evolusi kehidupan berada di antara tatanan bumi dan sumber daya alam ini. Mereka telah memanfaatkan sumber daya alam ini sepanjang kehidupannya, sayangnya kadang-kadang berlebihan dalam mengeksploitasi alam sehingga menimbulkan efek negatif secara ekologis. Padahal alam lingkungan dan hunian manusia saling terkait, kerusakan alam akan mengurangi daya dukung wilayah hunian manusia. Satu ekses eksploitasi alam yang berlebihan adalah lenyapnya unsur-unsur geologis yang seharusnya menjadi warisan bumi sebab tak akan terbarukan lagi sekali telah lenyap.
Pariwisata banyak terkait dengan alam, erat hubunganya dengan masalah lingkungan dan ekosistem yang alami yang tidak terlepas dari fenomena geologi. Pariwisata bernuansa geologis (geowisata) hadir sebagai sebuah solusi bagaimana memanfaatkan kekayaan geologi beserta berbagai dinamikanya untuk kegiatan wisata dan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Konsep ini telah populer dipromosikan sebagai cara mendamaikan konservasi fenomena geologi dengan pembangunan ekonomi, khususnya di negara negara berkembang. Geowisata menjadi salah satu alat paling kuat untuk melindungi lingkungan dan merupakan alternatif solusi peningkatan atas pariwisata alam.
Mari bergabung dan berpartisipasi aktif dalam webinar Geologi dan Potensi Geowisata Indonesia ini. Pembicara akan membahas aspek-aspek geowisata, keragaman geologi Indonesia, peningkatan keekonomian masyarakat oleh aktivitas geowisata, dan konservasi lingkungan. Pembicara adalah seorang geolog independen dan penggiat aktivitas geowisata Indonesia. Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan topik:
yang akan diberikan oleh narasumber :
Kuliah tamu virtual ini akan diselenggarakan pada
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from