Tentang Gempa Malang Selatan
Gempa M6,1 di Malang Selatan yang membuat 10 orang meninggal dunia dan ratusan luka luka serta menimbulkan banyak kerusakan banguna, ternyata bukan gempa yang pertama tapi sudah berulang ulang.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Karangkates Malang, Musripan mengungkapkan sejumlah peristiwa yang pernah terjadi.
Gempa bumi berskala 6,7 SR terjadi pada 20 November 1958. Gempa dirasakan hingga VIII MMI. Perlu diketahui, skala intensitas VIII MMI menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Berikutnya, peristiwa gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi pada 19 Februari 1967. Kejadian ini menyebabkan 1.900 rumah rusak. Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Dampit. Kekuatan gempa ini dirasakan hingga Banyumas, Jawa Tengah.
Gempa yang menimbulkan korban jiwa cukup banyak terjadi di jalur selatan, tepatnya di Blitar dan Trenggalek. Kejadiannya berlangsung pada 4 Oktober 1972. Kekuatan gempa 6 SR menimbulkan korban jiwa meninggal mencapai 250 orang.
Gempa yang juga dirasakan Kabupaten Malang
3/6/1994 Gempa terjadi di Banyuwangi dengan kekuatan gempa mencapai 7 skala Richter dan skala intensitas gempa VIII MMI. Akibat gempa menimbulkan bencana di Rajegwesi, Gerangan, Lampon, Pancer, Pulau Sempu, Grajagan, Pulau Merah, Teluk Hijau, Sukamade, Watu Ulo, Teluk Sipelori dan Teluk Tambakan. Efek tsunami mencapai pantai Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, Tulung Agung, Trenggalek & Pacitan.
Masih pengin tahu lebih lanjut? Silahkan gabung dalam webinar yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang, bersama narasumber:
sebagai moderator:
Webinar ini dapat diikuti pada
#GeophysicalEngineeringITS
#TeknikGeofisikaITS
#FakultasTeknikSipilPerencanaandanKebumianITS
#FacultyofCivilPlanningandGeoEngineeringITS
#InstitutTeknologiSepuluhNopember
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from