News

Eksplorasi Jejak Peradaban Maritim Delta Kali Brantas

Rab, 21 Nov 2018
1:11 pm
Informasi
Share :
Oleh : Admin-Teknik Geofisika   |

Penelitian ini menggali kembali KONDISI GEOGRAFI SAAT KERAJAAN MAJAPAHIT ADA, kita akan kaji SEJARAH PROSES SEDIMENTASI dan kita cari jejak jejak pelabuhan/dermaga. Kemudian kita rekonstruksi ISTANA dan kondisi di sekitarnya secara DIGITAL dan ada contoh riil SUASANA ZAMAN MAJAPHIT.

Seperti diketahui bersama hilangnya kerajaan Majapahit yang hanya meninggalkan sisa sangat sedikit menimbulkan banyak pertanyaan. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit tersebut, apalah karena perang atau karena bencana? Atau karena ke duanya. Berdasarkan sejarah memang disebutkan akibat penyerangan oleh kerajaan lain menyebabkan kehancuran beberapa pusat kerajaan.

Pada kenyataan banyak bangunan, struktur dan artefak runtuh dan terpendam di dalam tanah 1 – 3 meter. Hal ini menunjukkan bahwa ada proses lain yamg terjadi bersamaan, sebelum ataupn seseudah peperangan itu. Data gunung api di sekelilng Majapahit menunjukkan keaktifan pada saat itu sampai sekarang seperti G.Arjuno Welirang dan G.Kelud. Ini berarti letusan gunung api dan banjir lahar yang dibawa bisa memendam peradaban. Data kajian kegempaan di Jawa Timur banyak ditemukan patahan aktif atau patahan yang bisa menimbulkan gempa. Ini jelas ikut berperan menghancurkan Majapahit

Penemuan struktur bangunan di Desa Kedungbocok, Desa Terung, Desa Watesari merupakan salah satu bukti bahwa banyak bangunan uang terpendam di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Bagaimana bentuk bangunan itu secara menyeluruh dibutuhkan bantuan alat pemindai bawah tanah. Kepala Desa Kedungbocok mengirim surat ke ITS untuk membantu memibdai struktur bangunan yang terpebdam tersebut.

Laboratorium Geoteknik dan Lingkungan Departemen Teknik Geofisika ITS Surabaya berencana melakukan pengukuran berbagai metoda geofisika antara lain geolistrik, georadar, sampling tanah dengan bor dll. Pada tahap awal ini kita gunakan geolistrik.

Metoda Geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metoda geolistrik yang sering digunakan dalam survei geofisika untuk eksplorasi yang relatif dangkal, diantaranya digunakan dalam eksplorasi sumber mata air, keadaan struktur bawah permukaan dan juga dapat digunakan sebagai pendukung eksplorasi bahan-bahan tambang. Dalam aplikasi eksplorasi, metode geolistrik (resistivity) dapat memberikan informasi yang tidak mungkin diberikan oleh metoda lain.

Prinsip pelaksanaan survei resistivitas adalah mengalirkan arus listrik searah ke dalam bumi melalui dua elektroda arus yang ditancapkan pada dua titik permukaan tanah dan kemudian mengukur respon beda potensial yang terjadi antara dua titik yang lain di permukaan bumi dimana dua elektroda potensial ditempatkan dalam suatu susunan tertentu.

Dari data pengukuran yang didapat yakni beda potensial dan kuat arus, akan diperoleh harga-harga resistivitas semu untuk setiap spasi elektroda yang dibentang. Harga-harga tersebut digambarkan pada kertas grafik log-log untuk mendapatkan kurva lapangan. Kurva lapangan ini kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan harga-harga ketebalan dan resistivitas lapisan bawah permukaan bumi.

Dalam survei metode geolistrik akan diperoleh nilai beda potensial, kuat arus dan nilai tahanan jenis batuannya. Tahanan jenis batuan yang didapat secara langsung merupakan tahanan jenis semu yang memerlukan suatu pengolahan data lebih lanjut untuk mendapatkan tahanan jenis yang sebenarnya untuk tiap-tiap lapisan. Tahanan jenis sebenarnya tersebut digambarkan sebagai penampang 1D pada setiap stasiun. Kemudian dari penanmpang 1D tersebut, dapat dikembangkan menjadi penampang 2D dengan metoda mapping dengan cara korelasi tiap-tiap stasiun.

Latest News

  • WEBINAR “PRAKTEK ANTISIPASI LONGSOR”

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun

    20 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama

    09 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from geochemistry and textural analysis”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from

    09 Nov 2024