Indonesia dan Kebencaan Geologi
Bangsa Indonesia bermukim di kawasan pertemuan lempeng tektonik yang aktif dan di kawasan iklim tropis. Artinya kita bermukim di kawasan rawan gempa, tsunami, likuifaksi, letusan gunungapi, gerakan tanah, dll. Pada saat yang sama kita bermukim di kawasan banyak hujan, angin, panas, air laut pasang, ombak besar dll yang terjadi tiap tahun. Beberapa tahun terakhir muncul fenomena el nino, la nina, siklon dll. yang ikut memicu dan memperbesar bencana kekeringan, longsor, dan banjir bandang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian alam tersebut mempunyai kekuatan, periode ulang, lokasi dan jalur tertentu yang bisa dikenali. Kejadian alam akan terus terjadi sebagai bagian dari dinamika bumi dan kita harus beradaptasi dengan keadaan tersebut. Misalnya, kita bermukim di kawasan gempa M6.0, maka rumah kita harus mengikuti aturan bangunan tahan gempa dan seluruh masyarakat harus menyiapkan diri menghadapi gempa M6.0. Jangan lagi menyalahkan alam kalau kita belum berikhtiar adaptasi terhadap kondisi alam di daerah tersebut.
Mau tahu lebih banyak? Ayo bergabung dan berpartisipasi aktif dalam KULIAH TAMU bersama :
Pada :
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from