BMKG Juanda mengeluarkan imbauan soal potensi cuaca ekstrem seminggu ke depan di Jawa Timur. Ibu Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur mengimbau warganya terutama yang tinggal di sekitar lokasi rawan bencana, untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga Januari 2023. Kesiapsiagaan wajib ditingkatkan, seperti lingkungan yang rawan longsor harus dipetakan dan diantisipasi, serta mitigasi hingga skenario evakuasi juga dipersiapkan.
BPBD Jatim telah memetakan 14 potensi bencana, diantaranya 13 bencana alam dan satu bencana non alam. Ke-13 bencana alam yang berpotensi terjadi di Jatim yakni banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem-abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan-lahan, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, tsunami, kegagalan teknologi, epidemi-wabah penyakit, dan likuifaksi. Daerah-daerah yang berpotensi banjir bandang dan tanah longsor menurut BPBD Jatim yakni Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek. Kemudian Tulungagung, Kota Kediri, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Sampang, Bangkalan, Gresik, Lamongan.
Data tahun 2021 YANG DICATAT bpbd Jatim ada sebanyak 166 kasus banjir di Jatim. Kemudian 62 kasus angin kencang, 12 banjir bandang, 30 tanah longsor, 19 angin puting beliung, 6 gempa bumi, dan 14 kasus lainnya . BPBD Jatim telah mengirimkan surat edaran kepada bupati/wali kota terkait potensi cuaca ekstrem di Jatim. Agar setiap kabupaten/kota mengaktifkan satgas penanggulangan bencana. Kenapa Jawa Tumur rawan longsor dan banjir bandang? Tanda tanda di lapangan seperti apa? Apa yang harus dilakukan masyarakat agar bencana tidak terjadi dan atau risiko bencana bis dikurangi?.
Teknik Geofisika ITS bersama BPBD Jatim menyeenggarakan NGOBRAS-Ngobrol Santai: “Kawasan Rawan Longsor dan Banjir Bandang”, yang akan mengundang narasumber :
Sebagai moderator:
Acara ini akan diselenggarakan pada:
Materi narasumber dapat diakses melalui:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from