Musim kemarau datang setiap tahun dan hampir selalu diikuti kebakaran di berbagai tempat di Indonesia. Yang mengherankan kejadian ini terus menerus berulang. Padahal data menunjukkan bahwa telah menimbulkan banyak korban, kerusakan dan kerugian yang tidak sedikit.
Risiko kebakaran saat ini bisa dikategorikan tinggi karena kemungkinan (probability) terjadinya exposure/kontak terhadap bahaya (hazard) tinggi dan derajat dampak/konsekuensi yang telah terjadi tinggi. Oleh karenanya harus dilakukan pengurangan risiko kebakaran (mitigasi) baik secara teknis maupun non teknis.
Sosialisasi antisipasi kebakaran kepada semua pihak merupakan salah satu upaya mitigasi yang harus dilakukan secara terus menerus agar tumbuh budaya keselamatan di masyarakat. Sosialisasi pengetahuan tentang penyebab dan pemicu kebakaran, tentang cara penyelamatan saat terjafi kebakaran, tentang cara kerja PMK dll, menjadi modal besar bagi masyarakat dalam upaya mengurangi risiko bencana.
Departemen Teknik Geofisika-Masyarakat Tangguh Indonesia-Relawan Surabaya Bersatu-Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim-Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika ITS berkolaborasi menyelenggarakan OPEN TALK : Antisipasi Kebakaran (Offline)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from