News

Open Talk-Belajar Ketangguhan dari Warga Gunung Kelud

Rab, 17 Feb 2021
2:12 pm
Informasi
Share :
Oleh : Admin-Teknik Geofisika   |

BELAJAR KETANGGUHAN DARI WARGA GUNUNG KELUD

Gunung Kelud dengan ketinggian 1.731 mdpl kembali erupsi pada Kamis (13/2/2014) malam dan telah memuntahkan isi waduknya, berupa pasir, debu serta batu ukuran bongkah. Perubahan status Gunung Kelud yang cepat, tidak seperti erupsi erupsi sebelumnya membuat heboh banyak pihak. Minggu (2/2) status berubah menjadi Waspada. Senin (10/2) status kembali naik dari Waspada menjadi Siaga, hingga akhirnya terjadi erupsi pada Kamis 13/2/2014 malam berubah status menjadi Awas yang berarti puluhan ribu orang harus mengungsi dengan sedikit waktu persiapan.

Syukur Alhamdulillah 87.000 orang berhasil diselamatkan dari erupsi mahadahsyat, Inilah keistimewaan Penanggulangan Bencana di Lereng Kelud, puluhan ribu orang di lereng Kelud berhasil diselamatkan. Hal ini menunjukkan secara gamblang adanya peran sentral masyarakat dalam penanggulangan bencana. Masyarakat termasuk unsur pemerintah lokal dan lainnya, telah berinisiatif melakukan penanggulangan bencana, mulai dari mengedukasi sesama warga masyarakat hingga mengelola proses evakuasi dan pengungsian.

Beberapa kesaksian misalnya dari bapak Ismuntin (52), warga Dusun/Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung. Rumahnya berjarak 5 kilometer, jadi sangat berbahaya terkena dampak erupsi. Erupsi yang terjadi di Gunung Kelud pada saat ini sungguh di luar dugaan. “Saya tiga kali mengalami ini (erupsi), pada 1990, 2007, dan terakhir ini (2014), tapi yang parah ya 2014 ini,”. Dia terpaksa meninggalkan rumahnya, takut dengan amukan Gunung Kelud. Saat suara pertama erupsi terjadi, terdengar seperti suara dentuman bom dan dia dengan keluarganya lari, membawa barang seadanya. Ismutin mengungsi ke SDN Siman bersama dengan para tetangganya. Jaraknya, hanya sekitar 15 kilometer dari puncak G. Kelud. Petir menggelegar, langit hitam pekat, tak berhenti. Selang beberapa lama, guyuran kerikil keras turun.

Masyarakat Tangguh Indonesia dan Departemen Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Open Talk BELAJAR KETANGGUHAN DARI WARGA GUNUNG KELUD dengan mendatangkan para pelaku peneliti agar bisa mengetahui dan mendiskusikan lebih jelas peran masyarakat saat terjadi letusan 2014.

Webinar Potensi dan Pengolahan Logam Tanah Jarang sebagai Mineral Strategis dan Energi Masa Depan

Bersama Narasumber:

  • Catur Sudharmanto (Sekjen FPRB Jatim – Komunitas Jangkar Kelud)
  • Eko Teguh Paripurno (Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta)

Bertindak sebagai moderator:

  • Sukmawati Ardhiningrum (Posko Bersama Relawan Surabaya)

Acara ini akan diselenggarakan pada:

 

 

 

#GeophysicalEngineeringITS

#TeknikGeofisikaITS

#FakultasTeknikSipilPerencanaanDanKebumianITS

#FacultyofCivil,PlanningAndGeoEngineeringITS

#InstitutTeknologiSepuluhNopember

 

 

Latest News

  • WEBINAR “PRAKTEK ANTISIPASI LONGSOR”

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun

    20 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama

    09 Nov 2024
  • Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from geochemistry and textural analysis”

    Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from

    09 Nov 2024