Batuan dan mineral penyusun kerak Bumi, yang diperlukan manusia sebagai salah satu sumber daya alam, tersebar mengikuti pola tertentu. Pola-pola tersebut diatur oleh proses pembentukan struktur geologi, yang melipat dan mematahkan bebatuan, serta membentuk pegunungan. Fluida alam yang kita butuhkan, dari minyak dan gas bumi, panas bumi, hingga ke air tanah, sebagian besar memerlukan retakan batuan untuk dilewati hingga dapat terjangkau oleh manusia. Retakan batuan adalah salah satu bentuk struktur geologi. Mineral ekonomis dan berharga seperti emas dan perak, sebagian besar juga dijumpai terjepit pada retakan batuan. Logam tanah jarang yang kini menjadi primadona industri yang dibawa oleh bebatuan kerak samudera, hanya dapat ditambang oleh manusia apabila proses tektonik pembentuk struktur geologi berhasil membawa kerak tersebut ke permukaan daratan kita sebagai bagian dari pembentukan pegunungan.
Geologi Struktur adalah salah satu cabang ilmu kebumian yang mempelajari jenis-jenis struktur geologi dan gaya-gaya pembentuknya, serta mempelajari proses pembentukan pegunungan. Sebagian besar struktur geologi terbentuk oleh gaya-gaya tektonik yang dihasilkan oleh pergerakan lempeng-lempeng litosferik Bumi. Proses pergerakan tektonik tersebut banyak terkonsentrasi di lajur orogenik pada tepian lempeng litosferik, yang tampak oleh kita sebagai deretan pegunungan non-vulkanis. Salah-satu dampak bencana geologi dari pembentukan pegunungan adalah pelepasan energi gempa bumi yang berasal dari pergerakan bongkah batuan yang tengah terangkat di dasar tubuh pegunungan tersebut. Dengan mengenal Geologi Struktur, kita dapat memahami bagaimana pegunungan terbentuk, daratan terangkat, bebatuan tersebar, terlipat, dan terpatahkan, serta bagaimana gaya tektonik pembentuknya dapat menyebabkan bencana geologi.
Jawa Timur, propinsi di ujung timur Pulau Jawa, berhadapan dengan interaksi tektonis tepian lempeng di lepas pantai Samudera Hindia, menerima banyak gaya tektonik yang direspon dengan pengangkatan pegunungan dan pembentukan struktur geologi. Proses tersebut telah berlangsung semenjak 45 juta tahun silam, seiring dengan awal mula proses geologi pembentukan Pulau Jawa, dan masih akan terus berlangsung hingga jutaan tahun ke depan. Dengan mempelajari ilmu Geologi Struktur dan memahami bagaimana sebaran struktur geologi di Jawa Timur dapat membuat kita menyadari sifat dan dampak proses tektonik tersebut, memanfaatkannya sebagai arah eksplorasi sumber daya alam sebagai hasil proses masa lampau, dan mewaspadai bencana geologi yang menyertai proses saat ini dan yang akan datang.
Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan MGMP Geografi Provinsi Jawa Timur mempersembahkan Webinar dengan topik “Pendidikan Geologi Struktur: Studi Kasus Struktur Geologi Jatim“.
Dengan mengundang narasumber:
Dosen Teknik Geologi UGM
yang akan diselenggarakan pada:
Mari bergabung dan dapatkan e-sertifikatnya !
Materi narasumber dapat diunduh melalui link berikut ini:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from