Penurunan tanah bisa terjadi oleh banyak sebab, antara lain karena tektonik, karena sesar aktif, karena ada sinkhole, karena pengambilan fluida (minyak, gas , air) yang ada di dalam tanah secara berlebihan. Atau kombinasi dari dua atau lebih. Satu hal yang pasti bila terjadi penurunan tanah, ada tanda tanda yang khas antara lain (1) dulu tidak pernah ada genangan sekarang ada genangan yang sulit kering (nganthong), (2) ada perubahan arah aliran air permukaan, dulu mengalir ke timur sekarang mengalir ke barat.
Tanda tanda ini terlihat nyata di Desa Banjarasri dan Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo mulai akhir 2019 sampai sekarang. Bila hujan beberapa RT desa tersebut tergenang selama beberapa hari. Untuk itu kami ITS-ADPMET-GUSDURIAN-UPNY dan BPBD Kab Sidoarjo menyelenggarakan WEBINAR Penurunan Tanah Kabupaten Sidoarjo dengan mengundang narasumber utama:
dan juga narasumber expert lainnya:
Sebagai penanggap :
Sebagai Host :
yang akan diselenggarakan pada:
Materi narasumber dapat diakses melalui link ini
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from