Indonesia bagian dari Ring Fire sehingga manifestasi panas bumi di Indonesia pada umumnya berasosiasi dengan busur gunungapi yang terbentang sepanjang 7 ribu km, dari ujung Sumatra melalui Jawa, Nusatenggara, Banda sampai kepulauan Sangihe. Indonesia menyimpan 40% cadangan panas bumi dunia. Berdasarkan data Badan Geologi-Kementerian ESDM (Desember 2020), total potensi energi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 23,7 GW. Cadangan tersebut setara dengan 11 milyar barrel minyak, jumlah yang cukup besar untuk menunda net oil importer dan mendukung diversivikasi energi primer bila saja panas bumi dapat dioptimumkan.
Dalam rangka mendukung agenda dekarbonasi nasional dan global, Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 23% energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi di tahun 2025. Panas bumi yang merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak menghadapi masalah intermitensi (tidak stabil) dapat menjadi base load sustainable di masa mendatang. Selain itu, menurut perhitungan Carbon Neutral Calculator, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat mengurangi efek gas rumah kaca hingga 14,91 juta ton CO2 per tahun.
Menurut Direktur Panas Bumi Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menyebutkan bahwa banyak pekerjaan rumah untuk memaksimalkan potensi panas bumi di tanah air. Salah satu yang paling menjadi fokus pemerintah yakni masalah sosial. Saat ini masih ada masyarakat yang khawatir terkait pemanfaatan panas bumi dapat berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Isu sosial ini menjadi tantangan, sebab kebanyakan sumber panas bumi ini berada di wilayah terpencil di gunung-gunung dan masyarakat belum memahami apa itu panas bumi. Masyarakat selalu beranggapan dengan adanya panas bumi akan merusak lingkungan yang ada.
Kami Teknik Geofisika ITS dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Geografi Jatim bersama PGE, UGM dan praktisi menyelenggarakan WEBINAR POTENSI PANAS BUMI INDONESIA, mengundang pembicara :
Sebagai moderator:
Nanin Kusuma, M.Pd. (Kabid Humas MGMP Geografi Jatim)
Sebagai host:
yang akan dilaksanakan pada :
Maeri dapat diakses melalui link berikut ini:
Penurunan tanah merupakan suatu proses menurunnya tanah pada suatu kawasan yang cukup luas yang bisa terjadi secara alami karena
Awalnya gunung berbatu batu Panas hujan melapukkan batu Batu batuan berubah jadi tanah Pohon ikut mempertebal tanah Pohon pohon
Teknik Geofisika ITS bekerjasama dengan BMKG Juanda Dan MGMP Geografi Jatim mengadakan Webinar : ANTISIPASI ANGIN PUTING BELIUNG bersama