News

Kuliah Tamu “Potensi Bencana Geologi di Indonesia”

Sat, 09 Mar 2024
3:48 pm
Information
Share :
Oleh : Admin-Teknik Geofisika   |

Laporan BNPB menyebutkan total kerugian akibat bencana dalam satu dekade terakhir, kerugian paling besar terjadi pada 2018 yang mencapai Rp58,95 triliun. Karena pada tahun 2018 telah terjadi hatrik bencana geologi yaitu NTB, Palu dan Banten. Akan tetapi kerugian akibat bencana terus menurun Rp11,06 triliun pada tahun 2021 dan terus mencapai Rp1,06 triliun pada 2022 (dataindonesia.id).

Gempa bumi di Nusa Tenggara Barat terjadi berturut turut selama Agustus dan gempa ini menimbulkan banyak pertanyaan. Umumnya gempa susulan akan mengecil, tapi di NTB sebaliknya, malah membesar. Gempa M7,4 Palu membuat ilmuwan sedunia terperanjat sebab diikuti tsunami dan likuifaksi berukuran besar. Kejutan kembali terjadi pada ahir tahun 2018 terjadinya tsunami di Selat Sunda tanpa tanda tanda dan ini juga menimbulkan perdebatan panjang para ilmuwan. Pada 21 November 2022 gempa bumi M 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan sekitar 58 ribu rumah rusak dan 600 orang meninggal. Pertanyaan muncul, kenapa gempa M5,6 bisa menimbulkan banyak korban dan kerusakan?

*Akankah kerusakan dan kerugian akan terus terjadi?
Jawabnya iya, sebab bangsa Indonesia bermukim di kawasan pertemuan lempeng tektonik yang aktif dan di kawasan iklim tropis. Artinya kita bermukim di kawasan rawan gempa, tsunami, likuifaksi, letusan gunungapi, gerakan tanah, dll. Dan kita bermukim di kawasan banyak hujan, angin, panas, air laut pasang, ombak besar dll yang terjadi tiap tahun. Fenomena el nino,  la nina, siklon dll. yang ikut memicu dan memperbesar bencana. Penelitian menunjukkan bahwa kejadian alam tersebut mempunyai kekuatan, periode ulang, lokasi dan jalur tertentu yang bisa dikenali. Kejadian alam akan terus terjadi sebagai bagian dari dinamika bumi dan kita harus beradaptasi melalui perencanaan tata ruang.

Sehubungan dengan hal tersebut, Departemen Teknik Geofisika ITS  menyelenggarakan kuliah tamu:

Judul

  • “Potensi Bencana Geologi di Indonesia”

Narasumber

  • Awang Satyana
  • Independent Geologist

yang akan diselenggarakan pada :

Materi dapat diunduh melalui:

 

 

Latest News

  • NGOBROL PINTAR “WASPADA BENCANA HIDROMETEOROLOGI”

    Ibu Prof. Dwikorita Karnawati Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan secara umum sepanjang tahun 2025 hujan diperkirakan

    08 Nov 2024
  • WEBINAR Geoarkeologi Peradaban Cincin Api

    Nusantara terletak di jalur Ring of Fire atau cincin api Pasifik, yaitu jalur di sepanjang samudra Pasifik yang ditandai

    01 Nov 2024
  • PROSPEKSI DAN BISNIS INDUSTRI MINERAL MASA DEPAN

    ITS sudah lama mengembangkan ilmu terkait material tambang seperti yang di Program Studi Sarjana Teknik Material (PSSTM), Departemen Teknik

    25 Oct 2024