Musim hujan datang, selalu ada bencana banjir di berbagai provinsi di Indonesia. Sebagian besar media memberitakan kejadian banjir dimana mana, cuma sayang selalu menyebutkan penyebabnya karena hujan yang deras dan ini bisa membingungkan literasi tentang banjir tersebut. Hujan hampir pasti datang dan aliran sungai akan melewati jalan yang sama, bila ada masalah pada jalannya air maka banjir tak terhindarkan.
Mitigasi banjir tidak bisa dilakukan secara parsial/segmental tapi harus komprehensip sepanjamg sungai dari hulu sampai hilir. Mitigasi harus segera dilakukan sebab BNPB mengkhawatirkan, masih akan ada bencana banjir, karena hujan dengan intensitas tinggi akan terus terjadi hingga akhir Maret 2025.
Memang diakui biaya mitigasi itu mahal tapi jelas lebih mahal #merekonstruksi #kerusakan dan #mengganti kerugian ekonomi yang ditimbulkan. Kalau ada korban jiwa maka NYAWA itu harganya tidak ternilai. Untuk kajian detail mitigasi, diperlukan penyusuran sungai dari hulu sampai hilir maka kita akan tahu bahwa telah terjadi perubahan yang sangat luar biasa di bagian puncak, bagian tengah dan bagian hilir.
PERUBAHAN DI BAGIAN #HULU
Di bagian puncak gunung sudah dirubah menjadi kawasan wisata, permukiman, hotel hotel, vila vila, perkebunan, pertanian dll. sehingga air hujan tidak lagi meresap ke dalam tanah tapi berubah menjadi air banjir yang akan mengerosi tanah. Tanah hasil erosi akan masuk dan akan mendangkalkan sungai sungai/saluran sehingga daya tampung sungai berkurang dan akan meluap. Kalau erosi terjadi tiap tahun dan sedimentasi/pendangkalan semakin tebal maka air banjir yg masuk ke sungai semakin tidak tertampung dan areal yg kebanjiran akan semakin meluas tiap tahun.
Lapisan tanah di lereng juga akan kritis dan akan mudah longsor. Selama ini tanah di lereng bisa nempel karena adanya akar pohon, akar serabut pohon meningkatkan kohesi (daya ikat) tanah dan akar tunjangnya sebagai angker. Tanah lingsor yg masuk ke subgai bisa diikuti banjir bandang.
PERUBAHAN DI BAGIAN #TENGAH
Sedimentasi sungai yang tebal menggiurkan banyak orang untuk menempati “tanah pangeran” itu, alhasil mulai berdatangan beramai ramai membuat rumah tiap tahun. Perubahan fungsi yang awalnya dipersiapkan untuk jalan air berubah menjadi kawasan permukiman permanen padat. DAN yang lebih mengenaskan lagi sungai dijadikan tempat sampah, segala jenis sampah dibuang disitu termasuk bahan bahan plastik.. Saat volume air besar lembah sungai tidak bisa menampung lagi shingga air meluap menjadi banjir. Karena semakin banyak permukiman di sepannjang sungai maka jalan air semakin sempit sehingga banjir juga akan semakin meluas. AWALNYA hanya membanjiri para pemukim liar di lembah sungai yang kebanjiran, jalan air semakin sempit maka banjir akan meluas ke tempat lain yg awalnya tidak pernah kebanjiran.
PERUBAHAN DI BAGIAN #HILIR
Bagian tengah dan hilir pemompaan air tanah dan pembangunan tanpa mempertimbangkan cadangan sumberdaya air sehingga pengambilan air tanah melebihi volume cadangan yg dijinkan. Konsekuensi akan terjadi amblesan bisa perlahan lahan bisa juga secara cepat. Salah satu tanda telah terjadi amblesan adalah munculnya genangan yang dulunya belum pernah tergenang.
Perubahan harus dilakukan di seluruh bagian secara komprehensif dari hulu sampai hilir sehingga #risiko bencana musiman ini bisa #dikurangi bahkan mungkin bisa #dicegah.
Karena meliputi banyak wilayah provinsi maka peran pemerintah pusat sangat dibutuhkan. Untuk di wilayah provinsi maka peranan Gubernur sangat dibutuhkan untuk antisipasi yang melewati banyak kabupaten dan kota.
Dua Mahasiswa Teknik Geofisika ITS berhasil menjuarai kompetisi nasional INCEPTION 2025. Dimas Xavier Saivascello (5017241010) dan Luvin Diart Lazertino
Tiga Mahasiswa Teknik Geofisika ITS berhasil menjuarai kompetisi nasional di bidang Oil & Gas. Tim mahasiswa yang terdiri E.T.A.
Musim hujan datang, selalu ada bencana banjir di berbagai provinsi di Indonesia. Sebagian besar media memberitakan kejadian banjir dimana