Bencana hidrometeorologi mendominasi bencana di Indonesia, hampir 95% tiap tahun. Korban, kerusakan dan kerugian akibat bencana sangat besar. Frekuensi kejadian terjadi tiap tahun maka bencana hidrometeorologi bisa dikategorikan berisiko tinggi dan ini harus dikelola. Awal musim hujan tahun 2024 beberapa kawasan di Indonesia sudah mulai banjir, banjir banda ng dan longsor di berbagai daerah. Berdasarkan infografis BNPB 18 Nopember 2024 sudah terjadi 868 banjir dan 103 kejadian longsor (https://dibi.bnpb.go.id/)
PVMBG Badan Geologi Kemen ESDM sudah membuat peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) yang bisa dilihat dan diunduh dari internet di link sbb : https://vsi.esdm.go.id/portalmbg/ . Peta ini menggambarkan kawasan rawan bencana tanzh longsor dari yang sangat rawan sampai rendah. Pada kawasan sangat rawan juga dilengkapi potensi banjir bandang dan jarak jangkau banjir bandang.
Agus Maryono 2023 menyebutkan beberapa penyebab bencana banjir bandang yaitu 1. Hujan ekstrem, Tipologi daerah aliran sungai (DAS) serta alur-alur sungai yang rawan banjir bandang, 3. Pembendungan akibat sampah vegetasi atau longsoran yang menutup dan membendung aliran sungai, 4. Jebolnya bendungan atau tanggul, 5. Kembalinya alur sungai setelah diluruskan, dsb.
Pengalaman para pengampu kepentingan dan masyarakat dalam menghadap banjir bandang akan sangat berarti bagi masyarakat yang bermukim di kawasan berpotensi banjir bandang. Paling tidak bagi masyarakat yang bermukim di kawasan rawan banjir bandang, bisa berkolaborasi dengan banyak pihak dalam mengelola risiko saat banjir bandang datang.
Kami Teknik Geofisika ITS-UGM-PVMBG-BNPB-BPBD-BMH-Saling-SIKLUS berencana mengadakan WEBINAR AKSI ANTISIPASI LONGSOR DAN BANJIR BANDANG dengan pembicara:
Keynote Speaker
Narasumber
Penanggap
Moderator
pada :
Bencana hidrometeorologi mendominasi bencana di Indonesia, hampir 95% tiap tahun. Korban, kerusakan dan kerugian akibat bencana sangat besar. Frekuensi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama