Sejarah panjang erupsi Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur dimulai sejak 1818 dan masih terus aktif sampai sekarang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), letusan pertama kali terekam adalah awal abad ke-19, tepatnya pada 8 November 1818 hingga 1878 diketahui juga terjadi erupsi. Abad ke-20, peristiwa erupsi tercatat, mulai dari tahun 1913, 1941-1942, 1945-1947, 1950-1951, 1961, 1963, 1972, 1977, 1992, hingga 1994. Erupsi pada 1 Desember 1977 mengakibatkan rumah-rumah warga rusak, begitu pula dengan jembatan dan persawahan. Tahun 1990, 1992, dan 1994 Gunung Semeru masih masih memperlihatkan aktivitas. Bahkan, erupsi pada 1994 mengakibatkan 7 orang meninggal dunia, ada pula orang yang hanyut terbawa oleh lahar dari muntahan Semeru.
Memasuki milenium baru, aktivitas Semeru belum berhenti. Letusan terjadi lagi secara berturut-turut pada 2002, 2004, 2005, 2007, dan 2008. Pada tanggal 4 Desember 2021, Semeru kembali erupsi dan memakan korban 48 orang meninggal dunia serta puluhan orang lainnya mengalami luka-luka berat maupun ringan. Dan hampir 10 ribu orang dievakuasi untuk diungsikan ke tempat yang aman. Selang setahun 4 Desember 2022 erupsi lagi BNPB pun menaikkan status Gunung Semeru menjadi level IV atau awas dan ribuan warga harus mengungsi.
Pusat Penelitian Manajemen Kebencanaan dan Perubahan Iklim (PP MKPI) ITS mengadakan penelitian kolaborasi antar departemen dalam rangka ikut berkonstribusi dalam pengurangan risiko bencana (PRB) banjir lahar G.Semeru. hsl sejalan dengan Misi ITS untuk memberikan konstribusi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan manajemen yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Untuk melaksanakan misi tersebut
Penelitian ini sangat butuh masukan dari banyak pihak yang terkait dengan aktivitas G.Semeru. Untuk itu kami akan mengadakan diseminasi rencana penelitian ITS dengan mengadakan webinar bersama BPBD Lumajang dan Pos Pengamatan G.Semeru, bersama pakar:
Keynote Speaker:
Narasumber:
HERUNINGTYAS DESI, S.T. (Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG)
Ir. M. HARIS MIFTAKHUL F., S.T., M.Eng. (Tim Riset Kolaborasi ITS)
Moderator:
Webinar akan dilaksanakan pada :
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi mendominasi hampir 95 persen kejadian bencana di Indonesia selama beberapa tahun
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Kuliah Tamu “Subsurface Interpretation from Gravity and Magnetic Data in New Zealand” bersama
Teknik Geofisika ITS menyelenggarakan Kuliah Tamu “Architecture and dynamics of the Youngest Toba Tuff (YTT) magma reservoirs: insight from