Oleh Candida Aulia De Silva Nusantara, Jurnalis
Hari Kamis, 30 November 2011, menjadi momen penting bagi mahasiswa dan dosen Teknik Geomatika ITS, ketika Dr. Tanghua Li dari Earth Observatory of Singapore, Nanyang Technological University, memberikan kuliah tamu bertajuk “Glacial Isostatic Adjustment and Sea-Level Change in Singapore and Southeast Asia: From Past to Future”
Profil Dr. Tanghua Li
Dr. Tanghua Li, seorang peneliti, telah menunjukkan dedikasinya pada pemahaman interaksi kompleks antara lapisan es, samudra, dan kerak bumi. Fokus penelitiannya melibatkan pemodelan proses Glacial Isostatic Adjustment (GIA) dengan model 3D yang heterogen secara lateral. Penelitian Dr. Tanghua Li tidak hanya mencakup struktur reologis Bumi dan sejarah glasiasi/deglasiasi, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam membatasi perkiraan perubahan tingkat laut di masa depan dan memahami respons lapisan es terhadap perubahan iklim. Proyek-proyeknya, seperti SouthEast Asia SEA-Level Program (SEA2), mencakup kontribusi deformasi kerak bumi terhadap perubahan kenaikan muka air laut relatif sepanjang Northern Sea Route.
Kuliah Tamu: Menyelami Global Isostatic Adjustment (GIA) dan Sea Level Rise
Pada kuliah tamu di Ruang GM104-105, Dr. Tanghua Li memaparkan tentang Global Isostatic Adjustment (GIA) dan Sea Level Rise di Singapore dan Asia Tenggara. Acara ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Teknik Geomatika ITS dari program sarjana hingga pascasarjana.
Gambar 1 Pemaparan kuliah tamu oleh Dr. Tanghua Li dari Earth Observatory of Singapore
Dalam kuliahnya, Dr. Li membahas metode untuk memahami proses yang menyebabkan perubahan tinggi muka air laut. Analisisnya melibatkan pemodelan GIA untuk mengevaluasi dampak pencairan es di kutub terhadap interaksi lapisan es, lautan, dan kerak bumi. Data historis model bumi dan es kutub digunakan dengan Finite Element Model, Persamaan Muka Air Laut, dan Rotational Feedback of Ocean and Ice Load, menghasilkan pemahaman mendalam tentang dampak di Asia Tenggara, termasuk tenggelamnya Paparan Sunda.
Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Tinggi Muka Air Laut
Dr. Li membahas perubahan tinggi muka air laut dalam konteks masa lalu, mengidentifikasi bahwa pencairan es di kutub menyebabkan kenaikan muka air laut. Penelitian geologis menggunakan mangrove dan koral microatoll dengan penanggalan karbon membantu mengidentifikasi fenomena ini.
Gambar 2 Fenomena kenaikan muka air laut di masa lalu (Sumber: Dr. Tanghua Li)
Untuk memahami masa kini, Dr. Li menekankan penggunaan stasiun pasang surut dengan setidaknya 40 tahun data untuk memonitor kenaikan tinggi muka air laut. Pemantauan ini memungkinkan identifikasi perubahan nilai muka laut rata-rata dari data pasang surut air laut.
Gambar 3 Metode pengukuran tinggi muka air laut masa kini (Sumber: Dr. Tanghua Li)
Melangkah ke masa depan, Dr. Li menggunakan pemodelan berdasarkan skenario yang melibatkan prediksi kenaikan suhu di bumi hingga tahun 2100. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan suhu yang signifikan, memperbesar kenaikan tinggi muka air laut karena pencairan es di kutub dan thermal expansion air laut.
Gambar 4 Prediksi kenaikan muka air laut dunia pada tahun 2100 (Sumber: Dr. Tanghua Li)
Implikasi bagi Singapura dan Indonesia
Dengan hasil penelitian ini, Dr. Tanghua Li menyoroti perlunya kesiapan Singapura dan Indonesia, dua negara yang dikelilingi oleh lautan. Perlindungan kawasan pesisir dan upaya pengurangan efek pemanasan global menjadi kunci untuk menghadapi potensi dampak yang dapat terjadi.
Studi yang dilakukan oleh Dr. Tanghua Li memberikan kontribusi berharga dalam memahami dinamika Bumi dan perubahan lingkungan laut. Harapannya, kesadaran ini akan memicu langkah-langkah nyata untuk merawat dan menjaga Bumi dari potensi kerusakan alam yang lebih lanjut.
Antusiasme Peserta
Antusiasme peserta kuliah tamu dari Dr. Tanghua Li begitu mencengangkan, baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa Teknik Geomatika ITS. Kehadiran Dr. Li, seorang ahli di bidangnya, berhasil membangkitkan semangat penelitian di antara peserta. Diskusi yang berlangsung setelah kuliah tampak penuh semangat, dengan banyak pertanyaan dan ide-ide inovatif yang dilontarkan.
Gambar 5 Antusiasme Dosen dan Mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Tanghua Li
Tak hanya sebagai sesi pembelajaran, kuliah tamu ini menjadi titik awal potensi riset bersama antara departemen Teknik Geomatika ITS dan Earth Observatory of Singapore. Keterlibatan aktif peserta dalam berbagai aspek penelitian, dari pemodelan GIA hingga pemantauan masa kini dan proyeksi masa depan, menciptakan peluang kolaborasi yang menjanjikan untuk menggali lebih dalam dampak perubahan tingkat laut di Asia Tenggara. Harapannya, kerjasama ini dapat memperkaya pengetahuan dan mendorong terwujudnya riset bersama yang berdampak positif bagi pemahaman global terhadap perubahan lingkungan Bumi.
Gambar 6 Pemberian Plakat apresiasi kepada Dr. Tanghua Li oleh Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS
Gambar 7 Sesi foto bersama setelah sesi kuliah tamu dari Dr. Tanghua Li
Kami mengundang seluruh mahasiswa dan dosen untuk mengikuti online Presentation and Workshop dengan topik “Precision Forestry Using Lidar Technology”,
Congratulations to the graduates of the Department of Geomatics Engineering ITS at the 130th Graduation! 🎓🌍 Your journey doesn’t
Menjelajahi pantai-pantai Surabaya dan sekitarnya! Dari 30 Juni hingga 7 Juli 2024, praktikum lapangan mata kuliah Kemah Kerja dan