Silakan klik tautan di bawah untuk mendukung.
Lulusan Departemen Teknik Geomatika ITS memiliki peluang untuk berkarir di perusahaan maupun berwirausaha. Berikut ini adalah beberapa contoh pekerjaan sebagai lulusan departemen kami:
Surveyor adalah seorang profesional yang bekerja dalam bidang survey dan pemetaan, di mana pekerjaannya adalah melakukan pengumpulan data koordinat atau posisi suatu titik di permukaan Bumi melalu pengukuran-pengukuran sudut, jarak, maupun pengambilan data lainnya. Profesi surveyor menyangkut bidang pekerjaan yang sangat luas di mana penentuan posisi menjadi sangat penting. Data posisi yang dihasilkan oleh seorang surveyor menjadi dasar dalam pembuatan peta, di mana kemudian peta yang dihasilkan menjadi data kunci dalam berbagai kegiatan seperti konstruksi, penentuan batas wilayah administrasi baik dari level kabupaten/kota hingga negara, penentuan batas-batas kepemilikan lahan, navigasi lalulintas udara dan perairan, pertambangan darat maupun pengeboran minyak lepas pantai, dan penyusunan tata ruang wilayah. Seorang surveyor yang mengkhususkan diri dalam survey pemetaan di darat disebut sebagai land surveyor, dalam lingkup yang lebih spesifik ada juga istilah cadastral surveyor yang mengkhususkan diri dalam survey pemetaan kepemilikan lahan. Presiden pertama Amerika Serikat, George Washington pernah berkarir sebagai seorang land surveyor sebelum menjabat presiden. Oleh karena perannya yang dapat terlibat di segala bidang dan Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas membuat profesi surveyor menjadi penting dan prospektif di masa depan.
Geographic Information System (GIS)/Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang memungkinkan proses pengumpulan, penyimpanan, manajemen, analisis, dan penyajian data spasial dan nonspasial dilakukan secara terintegrasi. Beberapa contoh penerapan dari teknologi GIS adalah kehadiran peta digital yang tidak hanya menampilkan data posisi saja, namun juga menampilkan data-lain yang relevan dengan penggunaan peta tersebut, dan dapat diperbarui secara berkala menyesuaikan kondisi terkini. Contohnya adalah layanan peta online yang dikeluarkan berbagai perusahaan maupun lembaga pemerintah, yang banyak menjadi basis dari berbagai aplikasi mobile pada saat ini. Di balik kecanggihan dan tampilan menarik dari peta-peta tersebut terdapat peran ahli GIS dalam mendesain peta-peta tersebut dan memastikan keandalannya, baik dari segi akurasi posisi di permukaan Bumi maupun informasi yang ditampilkan. Seiring dengan berkembangnya tren layanan location-based service bagi masyarakat luas, maka di masa depan kebutuhan akan tenaga ahli GIS akan semakin diperlukan.
“Ngantor nggak harus indoor. Ngantor bisa di Pulau Alor”. Mereka yang bekerja sebagai surveyor hidrografi pasti pernah (atau bahkan sering) mengalami situasi seperti yang terkandung dalam slogan tersebut. Surveyor hidrografi adalah seorang surveyor yang banyak melakukan pekerjaan survey pemetaan dalam bidang hidrografi, yaitu ilmu tentang pemetaan dan penentuan posisi di lingkungan laut atau perairan. Kegiatan utama surveyor hidrografi di antaranya adalah memetakan dasar laut, memandu navigasi perairan, dan menentukan posisi di lingkungan perairan, baik di permukaannya, dalamnya, maupun hingga ke dasarnya. Peran seorang surveyor hidrografi akan sangat krusial dalam segala aktivitas yang dilakukan di lingkungan perairan, misalnya dalam pengeboran minyak lepas pantai, pemasangan kabel dan pipa bawah laut, maupun konstruksi bangunan pantai atau lepas pantai. Indonesia dengan sebagian besar wilayahnya berupa perairan tentu tidak akan terlepas dari pembangunan infrastruktur dan pengelolaan Sumber Daya Alam perairan. Dengan demikian Indonesia membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang hidrografi untuk memetakan lingkungan perairan di Indonesia.
Pertambangan sebagai salah satu bidang industri yang kompleks membutuhkan peran surveyor di dalamnya. Aktivitas pertambangan baik tambang terbuka maupun tambang tertutup tidak dapat terlepas dari penentuan posisi maupun penggunaan peta dikarenakan wilayah pertambangan yang sangat luas. Data peta dan penentuan posisi ini menjadi penting untuk memantau progress kegiatan pertambangan. Karena kegiatan tambang sangat dinamis dan mencakup daerah yang luas, maka peta area tambang selalu berubah setiap waktu. Untuk itulah peta yang selalu diperbarui mutlak dibutuhkan. Beberapa kegiatan pertambangan yang membutuhkan keahlian surveyor antara lain survey topografi untuk land clearing, pemantauan kestabilan lereng tambang, pembebasan lahan, pengukuran laju produksi, manajemen aset dan peralatan, reklamasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang, dan lain-lain. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumberdaya mineral sejak dahulu bercita-cita mengelola kekayaan sumberdayanya sendiri. Untuk itulah dibutuhkan banyak tenaga profesional dalam bidang pertambangan, salah satunya adalah surveyor.
Fotogrametri adalah salah satu metode pemetaan permukaan Bumi dengan media foto udara maupun sensor-sensor gelombang elektromagnetik lainnya. Dalam perkembangannya teknologi fotogrametri semakin berkembang dengan ditemukannya LIDAR (Light Detection and Ranging): metode pemetaan permukaan Bumi menggunakan penyinaran laser dari wahanan pesawat udara. Fotogrametri dan LIDAR menjadi tulang punggung dalam penyediaan peta skala besar dengan cakupan area yang sangat luas dan dapat menjangkau wilayah yang sulit dicapai dengan perjalanan darat. Metode ini menjadi salah satu metode standar dalam pembuatan peta baik oleh pemerintah maupun swasta. Di Indonesia metode ini digunakan untuk memperbarui peta Rupabumi Digital Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Geospasial. Sedangkan di beberapa perusahaan swasta seperti perkebunan metode ini juga digunakan untuk memetakan lahan perkebunan maupun memantau kondisi tanaman.
Bagi yang tertarik dengan kegiatan bela negara, maka bergabung dengan dinas militer adalah hal yang sangat mungkin bagi seorang sarjana teknik geomatika. Di Indonesia semua matra Tentara Nasional Indonesia memiliki kesatuan yang berhubungan dengan survey dan pemetaan, di antaranya adalah Direktorat Topografi Angkatan Darat TNI AD, Dinas Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, dan Dinas Survey dan Pemotretan Udara TNI AU. Luas wilayah Indonesia dengan beragam bentang alam darat dan perairan membutuhkan peta yang selalu diperbarui untuk mendukung berbagai operasi lapangan yang dilakukan oleh TNI. Oleh karena itu personil yang memahami survey dan pemetaan mutlak diperlukan oleh TNI.
Lulusan teknik geomatika dapat pula berkarir dengan mendirikan perusahaan jasa survey dan pemetaan. Jasa survey dan pemetaan yang ditawarkan bisa berfokus pada bidang tertentu maupun beragam, sesuai dengan kebutuhan yang ada di Indonesia baik di sektor konstruksi, perkebunan, pertambangan, tata ruang wilayah, dan lain-lain. Di Indonesia organisasi profesional yang menaungi perusahaan jasa survey dan pemetaan adalah Asosiasi Perusahaan Survey Pemetaan dan Informasi Geospasial. Sedangkan organisasi profesional yang menaungi para surveyor di Indonesia adalah Ikatan Surveyor Indonesia. Dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia sebagai negara dengan wilayah terluas adalah lahan subur bagi pekerjaan survey dan pemetaan. Oleh karena itu dibutuhkan banyak sekali perusahaan jasa survey pemetaan dan tenaga profesional untuk menggerakkan pembangunan di Indonesia.
Berkarir sebagai ilmuwan maupun akademisi di Indonesia juga sangat memungkinkan bagi seorang sarjana teknik geomatika. Ada beberapa universitas maupun lembaga riset di Indonesia yang melaksanakan pendidikan maupun penelitian terkait informasi geospasial di Indonesia. Dibandingkan dengan ilmu keteknikan lainnya, teknik geomatika masih relatif sedikit dikenali dan diajarkan di Indonesia. Padahal Indonesia membutuhkan banyak personil yang memahami pengelolaan informasi geospasial. Kemudian bidang ilmu geomatika adalah salah satu bidang ilmu yang perkembangannya sangat pesat di dunia sehingga Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut dan membutuhkan banyak peneliti maupun akademisi di bidang informasi geospasial.
Sarjana teknik geomatika dapat berkarir di berbagai instansi pemerintah, seperti Badan Informasi Geospasial; Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; Badan Pengkajian Penerapan Teknologi; Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; maupun pemerintah daerah.